BPS: Ekspor dan impor Sumsel merosot

id bps,ekspor,impor

BPS: Ekspor dan impor Sumsel merosot

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri Wahyuningsih (kanan). (ANTARA/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor dan impor di Provinsi Sumatera Selatan merosot sepanjang tahun 2019 jika dibandingkan tahun sebelumnya karena dipengaruhi penurunan harga komoditas.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Kamis, mengatakan pada Januari-Desember 2019 diketahui nilai ekspor mencapai 4,065 miliar dolar AS atau menurun sebesar 7,21 persen jika dibanding ekspor pada periode sama di tahun sebelumnya yang mencapai 4,381 miliar dolar AS.

Sementara, untuk nilai impor sebesar 511,66 juta dolar AS atau turun sebesar 31,30 persen jika dibanding dengan periode Januari-Desember 2018 yang senilai 744,73 juta dolar AS.

Jika dibandingkan periode Januari-Desember 2018, nilai ekspor dan impor Sumatera Selatan menurun. Tapi, untuk total perdagangan luar negeri kita di Januari sampai Desember 2019 surplus 3,55 miliar dolar AS, kata dia.

Ia menjelaskan, ekspor pada Desember 2019 sebagian besar ditujukan ke China sebesar 86,41 juta dolar AS (25,51 persen), India sebesar 51,78 juta dolar AS (15,29 persen), dan Malaysia sebesar 31,85 juta dolar AS (9,40 persen).

Sementara nilai ekspor pada Desember 2019 sebesar 338,74 juta dolar AS atau naik 3,81 persen dibanding ekspor November pada tahun yang sama sebesar 326,30 juta dolar AS.

Menurutnya, beberapa komoditi utama ekspor dari Sumatra Selatan yang terbesar pada Desember 2019 yakni karet, bubur kayu/pulp, batubara, hasil minyak, dan minyak kelapa sawit.

Ekspor pada Desember 2019 masih dikuasai lima komoditas, yakni karet 91,43 juga dolar, bubur kayu 83,03 juta dolar AS, batubara 76,69 juta dolar AS, minyak kelapa sawit dan fraksinya 24,35 juta dolar AS, serta hasil minyak 22,81 juta dolar AS.

Khusus impor, kata Endang, sebagian besar impor berasal dari China sebesar 38,98 juta dolar AS, Malaysia (5,56 juta dolar AS), dan Singapura (4,63 juta dolar AS).

Impor periode Desember 2019 sebesar 66,76 juta dolar AS atau naik 99,11 persen jika dibanding nilai impor periode sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 33,53 juta dolar AS.

Jenis barang yang diimpor dengan nilai terbesar pada Desember yakni mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 18,98 juta dolar AS, kemudian pupuk 9,31 juta dolar AS, serta benda-benda dari besi dan baja 7,92 juta dolar AS, kata dia.