Kupang (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Timur Bobby Pitoby mengatakan akan ada perubahan skema penjualan rumah bersubsidi di Indonesia.
"Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Jakarta pada Senin (13/1) ada pembahasan soal kuota rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP, nah mengingat kuotanya makin sedikit maka ada kemungkinan akan ada skema penjualan rumah bersubsidi yang tidak hanya berlaku di NTT tetapi juga di seluruh Indonesia," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (15/1).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan hasil pertemuan antara sejumlah ketua DPD REI se-Indonesia dengan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Jakarta beberapa waktu lalu yang dalam pembahasan bersama itu dibahas soal penambahan kuota rumah FLPP di tahun 2020.
Ia mengatakan bahwa bila saat ini pemerintah memberikan subsidi suku bunga lima persen, mungkin bisa naik menjadi tujuh persen dan lama subsidi mungkin hanya bisa dibiayai dalam jangka waktu 10 tahun, tidak lagi 20 tahun.
Ia mengatakan bahwa perubahan skema itu dilakukan karena pihaknya meminta agar dilakukan penambahan anggaran untuk rumah bersubsidi di Indonesia yang semua Rp12 triliun menjadi Rp18 triliun dengan jumlah rumah mencapai 160 ribu rumah bersubsidi.
"Kami tawarkan ke Wapres jika ada penambahan anggaran kuota kami juga berikan tawaran berupa perumahan skema penjualan rumah bersubsidi," ujar politisi partai Nasdem itu.
Dengan adanya skema tersebut nantinya pembagian kuota perumahan tidak lagi dilakukan per wilayah, tetapi justru dibagikan ke setiap bank yang selama ini mengatur soal penjualan rumah bersubsidi.
"Saat ini ada enam bank yang berpartisipasi dalam penyaluran rumah FLPP di NTT ini, tetapi yang jalan hanya beberapa bank saja seperti Bank NTT dan Bank BTN," ujar dia.
Untuk Bank NTT, ujar dia, saat ini jumlahnya mencapai 500 unit rumah FLPP. Ia juga mengaku sudah meminta agar ditingkatkan lagi jumlah tersebut. Namun penambahan itu hanya akan dilakukan jika penyerapan perumahan itu banyak.
"Ya kalau kita ingin menambahkan kuota yang ada di Bank NTT maka kembali lagi ke proses penyerapan rumah bersubsidi di NTT, Kalau penyerapannya cepat maka akan ditambahkan," ujar dia.
Berita Terkait
Polisi selidiki temuan mayat terkubur dalam rumah
Selasa, 16 April 2024 14:31 Wib
Rumah korban kebakaran OKU masuk program bedah rumah gratis
Senin, 15 April 2024 16:41 Wib
Bupati OKU bantu korban kebakaran
Minggu, 14 April 2024 18:30 Wib
Pj Wali Kota Palembang terima warga rumah dinas saat lebaran
Rabu, 10 April 2024 17:18 Wib
Polisi bagi tips mudik agar rumah aman saat ditinggal
Sabtu, 6 April 2024 20:42 Wib
PLN imbau warga pastikan kondisi listrik di rumah aman sebelum mudik
Jumat, 5 April 2024 12:23 Wib
Pemkot Palembang bersama Baznas bedah rumah warga korban kebakaran
Kamis, 4 April 2024 16:17 Wib
Kemenkes siapkan 15 ribu lebih faskes guna antisipasi saat mudik
Kamis, 4 April 2024 11:40 Wib