Palembang (ANTARA) - Pelaku bisnis harus tetap optimistis menyambut tahun 2020 meski perekenomian di dalam dan luar negeri demikian dinamis.
Direktur Eksekutif Bank Indonesia Yunita Resmi Sari di Palembang, Senin, mengatakan, seluruh negara di dunia tidak dapat menghindari dinamika perekonomian saat ini.
"Saat ini cepat sekali berubah, setelah sebelumnya ada perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, kini ada lagi yakni memanasnya hubungan antara Amerika Serikat dengan Iran," kata dia.
Tentunya, situasi ini akan berpengaruh pada perekonomian dunia dan tak terkecuali bagi Indonesia.
Oleh karena itu, para pelaku usaha harus cakap dalam membaca situasi dan kondisi seperti ini.
"Terpenting yakni tetap mencari peluang bisnis," kata dia.
Ia mengatakan sesungguhnya peluang bisnis sangat terbuka di tengah era digital saat ini.
Pola bisnis yang berubah dari semua offline menjadi online telah menawarkan peluang usaha, bukan hanya bagi mereka yang sudah berpengalaman dan memiliki modal tapi juga kepada para kalangan millenial.
"Peluang justru terbuka bagi anak-anak muda karena mereka yang sudah terbiasa dengan hal-hal berbau digital. Saat ini banyak anak mudah merambah bisnis kuliner dan fesyen," kata dia.
Yunita yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menilai perkembangan ekonomi ke arah digital itu telah merambah Sumatera Selatan.
Peluang baru ini, menurutnya sangat baik karena Sumatera Selatan masih dihadapkan pada pelemahan harga komoditas karet, sawit, dan batu bara.
Meski demikian perekonomian sepanjang 2019 masih tergolong baik karena pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,5 persen-6,0 persen.
Selain itu, angka inflasi juga 2,06 persen atau relatif rendah sesuai dengan target 3,0 persen plus minus 1 persen.
“Ekonomi tetap tumbuh sepanjang 2019, dan dibarengi oleh kenaikan harga barang yang terkendali,” kata dia.
Ia mengatakan inflasi terjaga di Sumsel ini karena pasokan tercukupi dari dalam daerah sendiri. Sebelumnya, Sumsel sangat tergantung pasokan dari luar daerah.
“Distribusi yang lancar yang berdampak positif dengan angka inflasi ini diharapkan dapat mendorong penurunan angka kemiskinan karena daya beli masyarakat Sumsel menjadi turut terjaga,” kata dia.
Sepanjang 2019, pertumbuhan ekonomi Sumsel dinilai baik, yang tercermin dari kinerja pada triwulan III/2019 sebesar 5,67 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Sumatera.
Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan bakal di kisaran 5,7 persen-6,1 persen pada tahun 2020 karena didorong oleh investasi.
Sementara itu secara nasional, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan berada di sekitar 5,1 persen pada 2019 dan akan meningkat dalam kisaran 5,1 persen-5,5 persen pada 2020.
Berita Terkait
Jadwal lengkap laga perempat final Piala Asia U-23 2024
Rabu, 24 April 2024 12:02 Wib
Satine Zaneta hadirkan lagu cinta untuk penggemar
Rabu, 24 April 2024 11:32 Wib
Rupiah menguat sebelum pengumuman hasil RDG BI
Rabu, 24 April 2024 11:15 Wib
Mooryati Soedibyo pendiri Puteri Indonesia tutup usia
Rabu, 24 April 2024 8:16 Wib
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Sukses timnas Indonesia U-23 jadi ulasan media mancanegara
Selasa, 23 April 2024 19:40 Wib
Nathan: Kemenangan atas Yordania tunjukkan mentalitas pemenang
Senin, 22 April 2024 13:31 Wib
Timnas U-23 tembus perempafinal dan cetak sejarah baru
Senin, 22 April 2024 7:37 Wib