Menteri Basuki : Pemerintah akan keruk Kali Babakan Brebes

id Banjir brebes,Kali babakan,Pupr

Menteri Basuki : Pemerintah akan keruk Kali Babakan Brebes

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau Jembatan Kali Babakan di Brebes, Jawa Tengah, Minggu (12/1/2020), yang airnya sempat meluap, sehingga menerjang rumah warga. ANTARA/Ahmad Wijaya

Brebes, Jawa Tengah (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan mengeruk Kali Babakan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sepanjang empat kilometer untuk mengantisipasi kemungkinan curah hujan tinggi dalam waktu dekat.

"Saya minta seminggu atau paling lama 10 hari pengerukan kali sepanjang empat kilometer dari Desa Cikesel sampai Desa Ketanggungan sudah selesai," kata Menteri Basuki kepada pers di Brebes, Jawa Tengah, Minggu.

Hal itu dikatakan Basuki saat meninjau Jembatan Kali Babakan yang airnya meluap pada Rabu (8/1/2020), sehingga menggenangi rumah warga dan jalan raya.

Dikatakan Basuki, dirinya sudah menghubungi PT Wijaya Karya (Persero) untuk melakukan pengerukan dan melebarkan Kali Babakan, sehingga proses dan penyelesaian bisa lebih baik.

Meluapnya Kali Babakan pada minggu lalu, kata Basuki, karena memang curah hujan yang sangat tinggi dan prediksi BMKG akan terus tinggi hingga Februari 2020.

"Pemerintah akan melakukan di semua tanggul yang ada di daerah, bukan yang ada di sini saja,  sebagai upaya antisipasi curah hujan tinggi," katanya.

Sebelumnya, banjir bandang menerjang sejumlah wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, akibat jebolnya tanggul Kali Babakan pada Rabu (8/1/2020) petang, namun pada Kamis (9/1/2020) pagi ini sudah mulai surut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes Nuhsy Mansur  mengatakan banjir akibat jebolnya tanggul Kali Babakan, sehingga merendam rumah warga di Kecamatan Ketanggungan dan jalur alternatif Pejagan-Purwokerto.

"Ketinggian air, Rabu (8/1/2020) malam sempat mencapai 50 centimeter sampai 100 centimeter. Akan tetapi kini, limpasan air banjir yang menggenangi rumah warga sudah mulai surut," katanya.

Menurut dia, hingga Kamis pagi, sekitar 100 korban banjir bandang masih mengungsi ke sejumlah lokasi seperti ke tempat rumah saudaranya dan masjid.

Dengan mulai surutnya air, kata dia, warga kini melakukan gotong royong menyingkirkan lumpur, yang berserakan di sejumlah titik.

"Banjir bandang ini melanda di beberapa desa Kecamatan Ketanggungan seperti Cikesal Lor, Cikesal Kidul, dan Pamedaran. Saat ini, kami sedang menyalurkan akomodasi pada korban banjir bandang dan bergotong royong menyingkirkan lumpur yang terbawa banjir," katanya.

Ia mengingatkan pada masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan seiring dengan tingkat intensitas curah hujan yang cukup tinggi yang melanda di beberapa wilayah.