Danau Mas Harun Bengkulu cocok untuk pengembangan wisata agro

id Pengembangan DMHB

Danau Mas Harun Bengkulu cocok untuk pengembangan wisata agro

Kawasan Danau Mas Harun Bastari (DMHB), Bengkulu. ANTARA

Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan kawasan Danau Mas Harun Bastari (DMHB) cocok untuk pengembangan wisata agro.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Rejang Lebong Upik Zumratul Aini saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan kawasan DMHB yang memiliki luasan mencapai 26 hektare tersebut saat ini di kelilingi areal pertanian milik warga setempat sehingga memungkinkan untuk dijadikan wisata agro buah-buahan.

"Kita akan mengembangkan kawasan DMHB ini menjadi wisata agro, terutama di Villa Diklat yang posisinya berada di bagian atas dari danau, rencananya itu akan dijadikan kebun apel dan jeruk," ujar dia.

Lokasi Villa Diklat yang berada di atas dari DMHB, kata dia, cocok dijadikan lokasi perkebunan apel dan jeruk karena sebelumnya sudah ada yang menanamnya, namun tidak dilanjutkan karena sering diserang hama dan rawan pencurian.

Lahan kawasan DMHB yang sebagian masuk dalam Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang dan sebagian lagi masuk Desa Mojorejo, Kecamatan Sindang Kelingi itu mencapai 26 hektare yang saat ini dijadikan lokasi Villa Diklat, kemudian lokasi wisata dan lainnya dikelola warga untuk bercocok tanam aneka jenis sayuran.

Untuk mengembangkan kawasan DMHB menjadi wisata agro pihaknya akan melibatkan Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong serta Balai Penelitian Jeruk dan Tanaman Subtropika (Balitjestro) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian.

Selain akan dikembangkan menjadi agro wisata, kawasan DMHB yang berada di bagian atas itu, kata dia, juga cocok untuk dijadikan lokasi perkemahan, karena posisinya berada di ketinggian serta menghadap ke Gunung Api Bukit Kaba.

Untuk mendukung pengembangan kawasan wisata DHMB ini selain akan melibatkan berbagai pihaknya juga kalangan masyarakat setempat, di mana pelibatan masyarakat lokal ini sebagai bentuk pemberdayaan dan juga menjaga keamanan di lokasi wisata itu.