Jepara (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka suara soal kritetia calon Direktur Utama Garuda Indonesia yang harus paham manajerial dan visi bisnis ke depan.
“Sebenarnya enggak sih ya (dari latar belakang penerbangan), justru manajerial karena Garuda ini ‘kan enggak ada masalah berkaitan teknis dan pengelolaan dan lain-lain tapi mungkin akunting, bisnis yang mungkin dan jadi penting,” kata Budi Karya saat peninjauan di Bandara Dewadaru Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu.
Ia menambahkan untuk persoalan teknis dan operasional, difokuskan ke direktur masing-masing di mana keduanya harus mengutamakan keselamatan.
“Bagi kita direksi ada beberapa, untuk kita yang concern itu di direktur operasi dan direktur teknik," katanya.
"Jadi, satu mandatori safety (keselamatan) jadi dia akan berkaitan dengan safety dan itu tidak bisa diganggu gugat,” tegasnya.
Budi mengaku hingga saat ini, Garuda belum mengusulkan direksi yang baru. "Kita tunggu,” katanya.
Hingga saat ini belum dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan pemimpin baru maskapai pelat merah itu.
Posisi sementara diisi oleh Direktur Keuangan Fuad Rizal yang berperan sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama setelah I Gusti Ngurah Danadiputra dicopot atas dugaan penyelundupan suku cadang Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Berita Terkait
Menhub himbau masyarakat tak gunakan sepeda motor untuk mudik
Minggu, 17 Maret 2024 15:26 Wib
Menhub setujui reaktivasi Bandara Gatot Subroto Way Kanan
Rabu, 6 Maret 2024 19:02 Wib
Menhub: Wisata jadi tujuan utama pemudik Natal dan Tahun Baru
Selasa, 21 November 2023 15:07 Wib
Menhub targetkan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat mulai 2024
Minggu, 15 Oktober 2023 21:46 Wib
Kemenhub ubah rute angkutan feeder LRT
Sabtu, 14 Oktober 2023 16:18 Wib
Inilah asal-usul KA "Whoosh"
Senin, 2 Oktober 2023 15:57 Wib
KPK jadwalkan pemeriksaan Menhub terkait kasus suap DJKA
Selasa, 25 Juli 2023 12:53 Wib
KPK panggil Menhub Budi Karya
Jumat, 14 Juli 2023 11:36 Wib