Mandailing Natal, Sumut (ANTARA) - Abrasi pantai kembali menerjang di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis dan Desa Bintuas, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, sehingga membuat warga yang bermukim di sepanjang pantai terancam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Mandailing Natal, Kamis, abrasi itu akibat terjangan ombak besar laut Pantai Barat dalam beberapa hari belakangan ini.
Hampir separuh sumur masyarakat hancur. Begitu juga fasilitas umum lainnya. Selain itu, rumah ibadah termasuk tanaman kelapa sebagai sumber penghasilan masyarakat juga turut hancur.
Sementara Sungai Tabuyung tidak bisa lagi dimanfaatkan warga untuk mengambil air minum, karena di bagian hulu disinyalir masih ada tambang ilegal, terutama yang berada di kebun masyarakat dan dikhawatirkan terjadi pencemaran lingkungan dan tentunya mengancam keberlangsungan hidup masyarakat.
Atas kejadian berulang ini, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution melalui Kabag Humas dan Protokol, M. Wildan Nasution kepada ANTARA mengatakan, kejadian ini perlu ditanggapi bersama semua pihak, khususnya pemerintahan kecamatan dan desa.
Apalagi ada indikasi kegiatan tambang ilegal di hulu sungai yang cukup mengkhawatirkan.
Bupati menyebut pihaknya akan berupaya supaya bantuan pusat atas kejadian ini segera dialokasikan agar kehidupan masyarakat tidak terancam.
"Abrasi ini sudah terjadi berulang kali, hampir setiap musim hujan terjadi. Pemkab Madina akan berupaya menanggulangi bencana yang terjadi akibat abrasi Sungai Tabuyung," katanya.
Atas kondisi ini Bupati Dahlan Hasan Nasution berharap kepada pemerintah pusat melalui BNPB dapat segera menyahuti kejadian ini, sehingga masyarakat dapat terbantu.
Ia menyebutkan, abrasi tersebut saat ini juga telah mencapai daratan sepanjang 50 meter dari bibir pantai akibat tergerus gelombang air laut.
Sementara itu, Baharuddin (45) warga setempat yang dihubungi mengemukakan kejadian abrasi air laut baru-baru ini menyebabkan sarana fasilitas umum masyarakat rusak. Sehingga warga saat ini kesulitan mendapatkan air bersih.
“Abrasi ini sudah beberapa kali terjadi, saat ini fasilitas umum banyak rusak, sumur juga rusak, air sungai tak bisa dipakai air minum. Harapan kami pemerintah segera menanggapi kejadian ini, dan membantu merehabilitasi atau membangun fasilitas yang rusak,” kata pria yang akrab disapa Bahar itu.
Berita Terkait
Angin kencang Pantai Bidadari OKU Selatan rusak sejumlah fasilitas umum
Rabu, 3 April 2024 12:27 Wib
Seorang nelayan hilang, perahunya menepi sendiri di pantai
Minggu, 31 Maret 2024 16:55 Wib
Dihantam rob, perahu nelayan di Sukabumi berantakan
Rabu, 13 Maret 2024 4:40 Wib
Pantai Gading dan Cape Verde melaju ke perempat final Piala Afrika
Selasa, 30 Januari 2024 12:53 Wib
Jalan Padang-Kerinci yang tertimbun longsor sudah bisa dilewati
Selasa, 2 Januari 2024 10:13 Wib
Fenomena apa ya, ribuan ton ikan mati di pantai Jepang utara
Minggu, 10 Desember 2023 12:42 Wib
147 imigran Rohingya mendarat di pesisir pantai Pidie
Kamis, 16 November 2023 12:25 Wib
Pria pengantin baru ditemukan meninggal di pantai
Minggu, 22 Oktober 2023 5:57 Wib