Pemprov Sumsel dorong pengembangan unit pemasaran karet

id bokar, karet olahan , unit pengolahan dan pemasaran karet,pengolahan bokar, bahan olah karet, dinas perkebunan sumsel,berita sumsel, berita palembang,

Pemprov Sumsel dorong pengembangan  unit pemasaran karet

Pekerja membawa hasil menyadap getah karet di kawasan perkebunan karet di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. (ANTARA FOTO/Feny Selly/kye/17)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong masyarakat di daerah sentra produksi karet mengembangkan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) untuk meningkatkan mutu karet dan pendapatan petani.

"Sekarang ini baru terbentuk 2017 UPPB dari 2.330 desa sentra produksi karet, jika program pengembangannya berjalan dengan baik pada tahun ini semua sentra produksi karet memiliki unit pengolahan dan pemasaran bahan olahan karet (Bokar) itu," kata Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Fachrurrazi di Palembang, Rabu.

Kualitas karet yang dihasilkan petani dari ribuan sentra produksi yang tersebar di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi ini belum seragam, ada yang sudah baik dan ada yang masih buruk sehingga memerlukan pendampingan peningkatan kualitasnya.

Untuk meningkatkan kualitas karet yang dihasilkan petani provinsi ini, pihaknya berupaya mengembangkan UPPB hingga ke semua desa sentra produksi karet.

Dengan menghasilkan karet yang memiliki kualitas baik diharapkan petani dapat memasarkannya dengan mudah dan harga jual yang tinggi, katanya.

Sementara mengenai harga karet yang kurang baik dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya memprediksi pada tahun 2020 ini akan terjadi kenaikan yang cukup tinggi.

Harga Karet dengan kadar kering 100 persen sekarang ini diangka Rp17.497 per kilogram, ujar Fachrurrazi.

Sementara sebelumnya Ketua Gapkindo Sumsel, Alex Eddy menjelaskan pihaknya berupaya memperjuangkan harga karet mencapai angka tertinggi seperti yang pernah dicapai beberapa waktu lalu.

"Harga karet perlu diupayakan bergerak naik sehingga dapat kembali mendorong petani mengembangkan kebunnya dan memproduksi karet lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor," ujar dia pula.