Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang mempercepat pemangkasan pohon-pohon rimbun guna mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksikan BMKG terjadi pada 7-12 Januari 2020.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Pera KP) Kota Palembang, Affan Nahili Prapanca, Senin, mengatakan pohon-pohon tua difokuskan ke 30 titik ruas jalan yang beresiko tumbang jika dihantam angin kencang.
"Pemangkasan pohon sebetulnya rutin kami lakukan sejak masuknya musim hujan, namun karena ada prediski cuaca ekstrem maka intensitasnya kami tingkatkan," ujar Affan.
Pemangkasan pohon di antaranya meliputi Jalan Supeno, Gajah Mada, Talang Kerangga, Kartini, Hang Tuah, dan Hang Jebat.
Berkaca dari hujan esktrem yang melanda Kota Palembang pada 26 Desember 2019, kata dia, dampak angin kencang memang cukup dahsyat di mana tercatat puluhan pohon di 60 titik roboh pasca hujan deras, bahkan sebagiannya menghadang jalan.
Dari puluhan titik di Kota Palembang, pihaknya mengidentifikasi tingkat kerawanan pohon paling tinggi berada di Kecamatan Bukit Kecil, Kenten, Perumnas, dan Jalan Perindustrian.
"Diameter pohon rata-rata satu meter, tinggal lihat apakah pohonnya rimbun atau tidak, sebab kalau rimbun maka akan lebih mudah menangkap angin dan roboh," tambah Affan.
Selain pencegahan, Dinas Pera KP juga bersiap menghadapi kemungkinan jika masih ada pohon yang roboh saat cuaca ekstrem, yakni dengan menyiapkan peralatan serta koordinasi antar instansi.
"Kami punya 10 dumptruck, 3 unit crane dan 6 alat pemotong, tapi jika pohon yang roboh banyak maka kami perlu bantuan dari pihak-pihak lain seperti BPBD ataupun kepolisian," jelas Affan.
Sementara Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji, mengatakan cuaca ekstrem yang dirediksi melanda Kota Palembang dan wilayah Sumsel ditimbulkan dari menguatnya Angin muson Cina Selatan atau Muson Barat.
"Potensi hujan disertai petir dan angin kencang umumnya terjadi pada siang hingga sore hari, sedangkan potensi hujan ringan-sedang yang berlangsung lama apabila terjadi pada malam hingga dini hari," kata Beny.
Berita Terkait
BMKG Sumsel imbau pemudik waspadai kondisi hujan ekstrem
Selasa, 16 April 2024 0:20 Wib
Mensos sebut program Pena atasi kemiskinan ekstrem dengan anggaran terbatas
Jumat, 5 April 2024 12:36 Wib
BMKG: Waspadai abu vulkanik ganggu aktivitas penerbangan
Jumat, 5 April 2024 12:28 Wib
Angin kencang Pantai Bidadari OKU Selatan rusak sejumlah fasilitas umum
Rabu, 3 April 2024 12:27 Wib
ASN OKI kompak bersedekah dan zakat lewat Baznas, fokus entaskan kemiskinan ekstrem
Selasa, 26 Maret 2024 21:45 Wib
Dokter sebut sunscreen masih efektif lindungi kulit saat cuaca ekstrem
Minggu, 24 Maret 2024 18:12 Wib
Presiden sebut banjir Demak akibat cuaca hingga alih fungsi lahan
Jumat, 22 Maret 2024 13:57 Wib
BMKG sebut sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Jumat
Jumat, 22 Maret 2024 11:02 Wib