Menteri BUMN enggan sebut nominal bantuan banjir BUMN

id Bantuan banjir,BUMN ,Erick Thohir

Menteri BUMN enggan sebut  nominal bantuan banjir BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) saat menyambangi dapur umum di posko banjir Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu (5/1/2020). ANTARA/Aji Cakti

Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN enggan mengungkapkan nilai total bantuan BUMN untuk banjir Jabodetabek dan menekankan yang terpenting adalah niatnya.

"Saya rasa nilainya bukan sesuatu yang perlu disebutkan, yang penting niatnya dan penyalurannya," ujar Erick Thohir di Jakarta, Minggu.

Erick mengatakan bahwa dirinya belajar, kalau membantu tidak perlu memperlihatkan atau menunjukkan tangan yang membantu.

"Hari ini kita melakukan peninjauan bukan dalam rangka apa-apa, saya hanya ingin mengecek langsung kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan masyarakat pascabanjir, jadi bukan yang sebelumnya," katanya.

Menurut Erick, Presiden Joko Widodo memimpin rapat dan mengarahkan langsung keselamatan warga, sehingga pada Minggu (5/1) Menteri BUMN tersebut ingin memastikan dari hasil rapat di istana terkait dua hal yakni dapur umum dan kesediaan air bersih bagi para korban banjir.

"Kemudian obat-obatan dan tadi juga mengenai anak-anak sekolah. Tentu nanti akan kita perhatikan juga," katanya.

Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan badan usaha milik negara (BUMN) sangat berperan dalam penanganan banjir Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten.

BUMN-BUMN tersebut sudah dibagi ke berbagai kabupaten/kota dan mendukung penuh penanganan banjir.

Sedangkan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa pihaknya sudah menetapkan beberapa BUMN untuk membantu penanganan banjir di Jabodetabek.

Arya mengatakan hampir semua BUMN turun membantu penanganan banjir, misalnya PT Pertamina dan PT Pelindo di Jakarta Utara. Personel dari BUMN akan menempati pos-pos komando yang sudah ditetapkan dan bekerja di bawah koordinasi BNPB.

Selain di Jabodetabek, Arya mengatakan BUMN juga siap membantu di Jawa Barat dan Banten. Apalagi, menurut Kepala BNPB Doni Monardo, dampak banjir di Kabupaten Lebak juga cukup parah.