Jakarta (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengapresiasi upaya menciptakan generasi unggul penghafal Al Quran dalam kegiatan wisuda hafizah di Rumah Quran Violet (RQV) Indonesia, Bekasi, Jawa Barat.
"Saya kira seperti yang saya katakan bahwa wisuda Quran itu memang menggembirakan, memberi harapan terhadap masa depan Indonesia yang lebih baik," kata Pembina ACT Didin Hafidhuddin dalam acara Tasyakuran sekaligus wisuda 10 hafizah RQV Indonesia di Bekasi, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan menghafal Quran adalah kegiatan yang tidak dapat dilakukan dengan mudah tanpa tekad yang sungguh-sungguh.
Ia percaya, para penghafal Quran di Rumah Quran tersebut tidak hanya orang-orang yang memiliki tekad kuat tetapi juga cerdas, baik secara spiritual maupun intelektual.
Ia yakin kegiatan menghafal Quran tersebut pada akhirnya tidak hanya mampu menghasilkan generasi cerdas dan unggul yang mencintai Quran tetapi juga memiliki nasionalisme tinggi kepada bangsa Indonesia.
Ia optimistis para penghafal Quran tersebut ke depan akan dapat memberikan kontribusi nyata bagi bangsa ini, baik melalui penguatan karakter melalui pendidikan moral yang ditularkan kepada orang lain maupun peningkatan kualitas hidup masyarakat secara luas.
"Banyak, (mereka) bisa mengajar dan jangan lupa masyarakat akan hidup dengan Quran. Mereka juga jadi punya etos kerja. Kegiatan ekonomi juga akan bangkit," katanya.
"Enggak ada cerita generasi unggul kalau bukan dengan Quran. Sains saja tidak cukup, karena Quran itu unggul dalam sains, unggul dalam akhlak, unggul dalam kepribadian dan unggul dalam karakter," katanya lebih lanjut.
Ia berpesan agar pemerintah juga perlu menyadari bahwa penciptaan generasi unggul tidak hanya memerlukan pendidikan di bidang sains dan ilmu pengetahuan, tetapi juga melalui penanaman nilai-nilai agama yang dapat diajarkan melalui pendidikan Al Quran.
"Saya kira pemerintah juga perlu menyadari betul bahwa keunggulan tidak akan mungkin terjadi tanpa bimbingan wahyu dari Allah," katanya.
Berita Terkait
Dokter sebut pengidap epilepsi dapat hidup dan beraktivitas seperti normal
Kamis, 28 Maret 2024 19:51 Wib
Doktersebut flu singapura tak berarti alami flu usai pergi ke Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 17:42 Wib
Perempuan lebih rentan terdampak perubahan iklim
Kamis, 28 Maret 2024 14:55 Wib
Antibiotik tak melulu diperlukan atasi radang telinga tengah
Kamis, 28 Maret 2024 13:28 Wib
OKU luncurkan Program Bebas Stunting
Rabu, 27 Maret 2024 21:02 Wib
Unsri menerima mahasiswa baru jalur KIP lebihi kuota
Rabu, 27 Maret 2024 19:16 Wib