Pandeglang (ANTARA) - Aktivitas nelayan pesisir pantai Pandeglang, Banten, telah normal kembali setelah bencana tsunami pada 22 Desember 2018 yang menyebabkan 430 orang meninggal, 150 orang hilang, dan 16.000 orang mengungsi.
"Kami sudah melupakan tragedi bencana alam itu," kata Asep, seorang nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan I, Pandeglang, Senin.
Bencana tsunami yang terjadi di pesisir pantai Pandeglang tahun lalu itu, kata dia, merupakan cobaan dari Allah SWT yang manusia tidak mengetahui kapan bencana alam akan terjadi.
"Mereka, para nelayan di sini tetap melaut dan melupakan tragedi bencana alam itu," katanya. Saat ini sekitar 200 nelayan TPI Labuan I fokus melaut untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
"Kami sangat bersyukur pasca-bencana tsunami tangkapan ikan melimpah dan ekonomi nelayan lebih menggeliat," kata Asep.
Ia bersama 19 nelayan lainnya menggunakan kapal 15 GT untuk melaut dan berhasil menangkap ikan sebanyak 10 ton dari hasil melaut sejak Minggu (22/12) siang dan kembali Senin (23/12) pagi . Dengan hasil itu Asep dan rekan-rekannya bisa meraih transaksi di pelelangan ikan sampai Rp70 juta.
Para nelayan tersebut kebanyakan melakukan tangkapan ikan sekitar Gunung Rakata, Pulau Pencang, dan Pulau Panaitan, kawasan Pantai Taman Ujung Kulon.
"Kami pulang bisa membawa uang bersih sekitar Rp500.000 dan bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga," ujar Asep.
Mulyadi, seorang nelayan TPI Carita, Pandeglang, mengatakan nelayan di wilayah itu sudah melupakan tragedi bencana tsunami setahun lalu. Namun nelayan tetap waspada jika cuaca buruk yang melanda pesisir Pantai Selat Sunda.
Kewaspadaan itu, kata dia, menjadikan perhatian nelayan guna menghindari kecelakaan laut, terlebih saat ini mulai memasuki Musim Angin Barat dengan curah hujan deras di sertai angin kencang, sambaran petir, dan gelombang pasang.
"Kami hari ini sudah kembali melaut dan bisa menghasilkan tangkapan lima ton bersama 10 nelayan lainnya," kata Mulyadi.
Sementara itu Amin, seorang petugas TPI Labuan I mengatakan aktivitas nelayan di daerah tersebut sudah kembali normal, bahkan produksi tangkapan dipasok ke sejumlah daerah di Banten dan DKI Jakarta.
Kebanyakan tangkapan ikan yang diperoleh antara lain ikan kuwe, gerpu, kakap merah, selar, layur, tongkol, banjar, tuna, tenggiri, cumi, dan lobster.
"Kami terus mengoptimalkan pembinaan agar produksi tangkapan nelayan meningkat, sehingga meningkatkan kesejahteraan nelayan," katanya.
Berita Terkait
Angin kencang, Nelayan Teluk Labuan kembali ke pesisir
Sabtu, 3 September 2022 17:29 Wib
BUMN gelontorkan 7.700 beasiswa bangun SDM santri
Kamis, 12 Mei 2022 15:27 Wib
Erick Thohir: Keuntungan BUMN capai Rp90 triliun
Kamis, 12 Mei 2022 4:13 Wib
Erick Thohir sebut keuntungan BUMN capai Rp 90 triliun
Rabu, 11 Mei 2022 20:10 Wib
Masjid Cikoneng Menes tempat penyebaran agama Islam di Pandeglang
Senin, 11 April 2022 5:17 Wib
1.543 unit rumah di Pandeglang rusak akibat gempa tektonik
Sabtu, 15 Januari 2022 23:27 Wib
Korban gempa di Pandeglang tidak ada yang tinggal di pengungsian
Sabtu, 15 Januari 2022 18:09 Wib
Gempa Banten akibatkan rumah rusak 738 unit
Sabtu, 15 Januari 2022 6:46 Wib