Target penyerapan beras Bulog di Sumsel dan Babel meleset karena cuaca

id Bulog,beras,stok,pangan,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini

Target penyerapan beras  Bulog di Sumsel dan Babel meleset karena cuaca

ilustrasi - Puluhan pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Baru Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/7). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc/18)

Palembang (ANTARA) - Target penyerapan beras Perum Bulog di Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dipastikan meleset pada 2019 karena pengaruh iklim dan cuaca.

Pimpinan Perum Bulog Sumsel Babel Ali Ahmad Najih Amsari di Palembang, Rabu, mengatakan, target sebanyak 70.000 ton pada 2019 tidak tercapai karena hingga pertengahan Desember hanya tercapai 80 persen.

“Sulit mencapai target, apalagi masa panen sudah hampir berakhir pada tahun ini,” kata dia.

Ia mengatakan perhitungan ini sudah termasuk jika digabungkan dengan panen yang sedang berlangsung di dua kabupaten yakni Ogan Komering Ulu Timur dan Ogan Ilir.

“Jika dihitung-hitung tahun ini hanya mampu menyerap 56.000 ton,” kata dia.

Ali mengatakan, belum terpenuhinya target pengadaan ini karena sejumlah faktor, diantaranya yang paling dominan yakni iklim dan cuaca.

“Sumsel alami masa kemarau yang cukup panjang tahun ini, musim hujan mundur beberapa bulan, sehingga masa tanam pun mengalami kemunduran. Ini berpengaruh besar untuk Bulog juga,” kata dia.

Ia mengatakan Bulog sempat mengakali pengadaan dengan membeli beras dengan harga di atas Harga Pokok Penjualan (HPP).

Namun, lantaran produktivitas beras petani yang rendah membuat strategi itu tidak berjalan karena masa puncak panen telah terjadi pada Oktober lalu.

Namun, meski pengadaan beras tahun ini tidak mencapai target, Bulog optimistis pada tahun 2020 penyerapan beras bakal lebih baik.

“Target tahun depan tetap sama. Kami optimistis tahun depan target bisa dipenuhi,” ujar dia.

Terkait stok beras di dua provinsi tersebut, ia memastikan masih terjaga, karena saat ini ada 40.000 ton beras di Gudang Bulog yang bisa mendukung kebutuhan hingga delapan bulan ke depan.

“Beras tersebut juga tersimpan dalam kondisi baik karena dilakukan pengecekan rutin di gudang,” kata Ali.