Qatar lihat sedikit alami kemajuan dalam penyelesaian sengketa Teluk

id Qatar,sengketa Teluk

Qatar lihat sedikit alami kemajuan dalam penyelesaian sengketa Teluk

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani. (REUTERS/NASEEM ZEITOON) (Ant)

Doha (ANTARA) - Terdapat sedikit kemajuan dalam penyelesaian sengketa sengit antara Qatar dan sejumlah negara tetangganya, menurut menteri luar negeri negara Teluk tersebut pada Sabtu, hanya beberapa hari setelah perdana menteri mereka melakukan lawatan ke Arab Saudi.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutus hubungan diplomatik dan jaringan perdagangan dengan Qatar sejak Juni 2017, menuding Qatar mendukung terorisme. Doha membantah tuduhan tersebut dan menuduh balik tetangganya berupaya membatasi kedaulatan mereka.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Abdullah bin Nasser Al Thani menghadiri konferensi tingkat tinggi tahunan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Arab Saudi pada Selasa, representasi tertinggi dalam pertemuan tersebut sejak 2017.

Ditanya apakah ada kemajuan pada pertemuan para pemimpin kawasan, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengatakan kepada Reuters di Doha Forum di Qatar bahwa ada "sedikit kemajuan, hanya sedikit."

Kunjungan perdana menteri menyusul intensifikasi upaya untuk menyelesaikan sengketa termasuk pembicaraan Qatar dan Arab Saudi pada Oktober. Tak disebutkan soal sengketa selama dua setengah tahun dalam KTT tersebut.

Perselisihan itu mengacaukan aliansi GCC, blok monarki Arab yang diperintah Sunni di Teluk, yang berhubungan dekat dengan Amerika Serikat, termasuk menampung basis militer Amerika.

Menteri Keuangan Qatar Ali Sherif al-Emadi menyatakan pengekspor gas alam cair (LNG) terbesar di dunia tetap "negara yang percaya pada GCC."

Amerika Serikat dan Kuwait berupaya memediasi sengketa tersebut, yang merusak upaya Washington untuk membentuk front bersatu melawan Iran, yang terkunci dalam memperjuangkan supremasi kawasan dengan Arab Saudi.

Sumber: Reuters