104 rumah warga di Melawi Kalbar terdampak banjir bandang

id Banjir Bandang Melawi Kalbar,banjir bandar lampung,act lampung

104 rumah warga di Melawi Kalbar terdampak banjir bandang

Warga terdampak banjir bandang berserta lumpur menyelamatkan barang-barangnya ke tempat yang lebih aman di Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (8/12/2019). ANTARA/Mohammad Hamzah/aa.

Melawi, Kalbar (ANTARA) -
Sebanyak 104 rumah penduduk di Desa Nusa Kenyikap, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat terdampak banjir bandang, bahkan warga setempat sempat diungsikan.
 
"Banjir memang sudah surut, namun ada 104 rumah yang terdampak banjir bandang dengan 675 jiwa penghuninya, bahkan sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan," kata Syafarudin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi, saat dihubungi, Minggu.
 
Menurut Syafarudin, akibat banjir bandang yang terjadi Sabtu (7/12) sekitar pukul 00.15 WIB tersebut, aktivitas masyarakat masih belum begitu normal.
 
Menurut dia, warga yang diungsikan sudah kembali ke rumah masing-masing dan ikut serta membersihkan lumpur akibat rendaman banjir dengan kedalaman tiga meter hingga tiga setengah meter.
 
" Alhamdulillah semua bahu-membahu membersihkan lumpur dan membantu warga, terutama tim gabungan dari TNI dan Polri semua sinergis," ujar Syafarudin.
 
Dia menjelaskan, selain rumah penduduk, fasilitas umum lainnya seperti gedung SD setempat juga terdampak banjir. Selain itu, satu jembatan kayu Kenyikap - Kayu Bunga dengan panjang kurang lebih 50 meter hanyut terbawa arus.
 
"Daerah tersebut memang dataran rendah, akibat curah hujan deras membuat air sungai tiba-tiba masuk permukiman warga disertai lumpur," kata Syafarudin lagi.

Ia mengatakan untuk saat ini posko dan dapur umum masih tetap digunakan hingga kondisi benar-benar normal, karena memang setelah banjir bandang, warga bersama tim gabungan masih membersihkan lumpur.
 
BPBD Kabupaten Melawi juga sudah menyuplai logistik untuk korban banjir dan keperluan di dapur umum.
 
"Saya minta warga tetap waspada bencana alam, karena memang saat ini musim penghujan," kata Syafarudin pula.