Jakarta (ANTARA) - Destructive Fishing Watch (DFW) menginginkan pemerintah untuk lebih mengoptimalkan sistem logistik dalam rangka melakukan stabilitasi harga komoditas harga ikan agar tidak anjlok atau melonjak setiap tahunnya.
Koordinator Nasional DFW Indonesia, Moh Abdi Suhufan, di Jakarta, Minggu, sejauh ini Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak memiliki mitigasi yang cukup untuk menjaga stabilisasi harga karena sistim logistik ikan belum berjalan optimal.
Menurut Abdi Suhufan, sistim logistik ikan yang ada saat ini belum terlaksana dengan baik dan menjadi buffer dalam menjaga ketersediaan stok dan stabilidasi harga ikan yang berdampak pada tingkat kesejahteraan nelayan.
"Ada rantai yang putus dari sistim tata niaga ikan sehingga pada musim ikan harga jatuh dan pada musim paceklik harga tinggi," kata Abdi.
Kondisi itu, ujar dia, disebabkan karena sistim logistik termasuk sistim perdagangan ikan masih konvensional.
KKP, lanjutnya, mesti memberi penugasan kepada Perum Perindo dan Perinus untuk menjajaki pelaksanaan sistim resi gudang untuk komoditas ikan.
Ia juga mengingatkan bahwa penerapan sistem resi gudang sudah berjalan pada sejumlah komoditas seperti rumput laut dan garam.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, dalam periode Oktober-November terjadi penurunan Nilai Tukar Nelayan (NTN) sebesar 0.53 persen dari 114,28 pada bulan Oktober turun menjadi 113,67% pada bulan November 2019.
Menurut dia, penurunan ini antara lain dipicu oleh masuknya musim ikan cakalang dan lemuru sehingga hasil tangkapan dan produksi nelayan meningkat tapi harga jual rendah.
Koordinator Nasional DFW Indonesia mengatakan bahwa penurunan NTN disebabkan karena turunnya harga jual cakalang karena produksi yang meningkat serta harga cakalang di pasar internasional yang sedang turun.
"Tekanan harga ikan karena pengaruh internal dan eksternal," kata Abdi.
KKP juga perlu mengoptimalkan pemanfataan Unit Pengolahan Ikan (UPI) dengan dukungan sarana sistim rantai dingin yang sudah tersedia di lokasi-lokasi strategis.
Apalagi, ia melihat bahwa keberadaan Sistem Rantai dingin yang sudah terbangun selama ini belum termanfaatkan secara optimal.
Siklus peningkatan produksi ikan, lanjutnya, pada musim tertentu telah menjadi rutinitas tahunan sehingga upaya mitigasi harga seharusnya bisa dilakukan oleh pemerintah.
Berita Terkait
Presiden pastikanperbaikan tanggul jebol di Demak tertangani
Jumat, 22 Maret 2024 10:32 Wib
Pos Indonesia kenalkan transformasi melalui ajang "Posind Logistik Indonesia" di Palembang
Rabu, 28 Februari 2024 20:28 Wib
Distribusi logistik Pemilu ke daerah perairan sungai Musi
Selasa, 13 Februari 2024 21:24 Wib
KPU Sumsel pastikan distribusi logistik pemilu ke TPS selesai pada H-1
Selasa, 13 Februari 2024 17:06 Wib
Logistik Pemilu untuk daerah perairan OKI didistribusikan lebih awal
Selasa, 13 Februari 2024 8:41 Wib
KPU OKU distribusikan logistik Pemilu 2024 ke 9 kecamatan
Senin, 12 Februari 2024 6:43 Wib
KPU OKU Timur mulai distribusikan logistik Pemilu
Sabtu, 10 Februari 2024 17:10 Wib
Kantor Pos Baturaja siapkan 26 truk pengangkut logistik Pemilu
Jumat, 9 Februari 2024 17:30 Wib