Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Pemprov DKI siap berkolaborasi dengan pikiran dan ide-ide inovatif dari pelajar tingkat SMP dan SMA dari kompetisi Jakarta Baznas (Bazis) Entrepreneur Empowerment (JakBee) Hackathon 2019.
Anies menilai kompetisi yang memperlombakan proposal bisnis antar pelajar SMP dan SMA sederajat dalam JakBee 2019, akan mampu melakukan digitalisasi sebagai solusi atas berbagai permasalahan masyarakat.
"Jadi, kami akan panggil mereka-mereka yang memiliki solusi yang relevan bagi DKI Jakarta. Nah, mereka yang punya solusi dengan DKI Jakarta, akan kita undang. Akan kita ajak terlibat," kata Anies di Jakarta, Sabtu.
Hal itu, lanjut Anis, karena memang pendekatan pemerintahan di DKI Jakarta sekarang ini adalah kolaborasi, antara lain dengan menempatkan masyarakat sebagai co-creator dan pemerintah sebagai kolaborator sehingga akan menghasilkan kolaborasi.
"Jadi, disebut co-creator itu artinya apa? Artinya mereka ikut menciptakan solusi, mereka ikut menciptakan terobosan, lalu bekerja bersama kita untuk mengeksekusi terobosan itu," kata Anies.
Anies kemudian melanjutkan bahwa pemerintah bukan satu-satunya pihak yang memiliki solusi atas segala macam masalah, masyarakat seringkali memiliki solusi yang lebih praktis dan relevan dengan kebutuhan di akar rumput.
"Harapannya adalah banyak kebutuhan praktis masyarakat terselesaikan lewat ide-ide praktis dari anak-anak itu. Jadi, bagian kami, pemerintah itu memiliki wewenang dan kemampuan fiskal," katanya.
Anies mengaku pihaknya membesarkan, menggandakan dan membuat skalanya menjadi lebih tinggi.
Namun, tegasnya, kreasi dan inovasi dari masyarakat seringkali justru lebih canggih.
"Nah, kalau kedua ini digabungkan, masyarakat membawa kreativitas, inovasi dan solusi praktis, pemerintah membawa kewenangan dan kemampuan fiskal, dan ini powerfull sekali," ujar Anies.
Jakarta Baznas (Bazis) Entrepreneur Empowerment (Jakbee) atau Jakbee Bisnis Proposal merupakan kompetisi bisnis di tingkat pelajar SMP dan SMU/SMK.
Pada ajang kompetisi itu, tim para pelajar yang masing-masing terdiri dari tiga orang, ditantang untuk membuat proposal bisnis dan mempresentasikannya di depan dewan juri.
Hackathon
Adapun, Hackathon merupakan ajang kompetisi di tingkat mahasiswa yang menantang mereka untuk ikut mencarikan solusi berbasis teknologi dan aplikasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Jakarta.
Panitia menetapkan empat kategori yang selama ini memang menjadi masalah krusial Jakarta sebagai Ibu Kota. Empat kategori itu adalah kesehatan, kemiskinan, pelayanan publik dan lingkungan hidup.
Salah satu pemenang dari kompetisi ini adalah inovasi tongkat sensorik bagi penyandang tuna netra. Tongkat ini akan membantu penyandang tuna netra untuk berjalan tanpa khawatir tertabrak karena ada teknologi deteksi barang-barang di sekitar mereka.
Berita Terkait
Polisi wanti-wanti larang dan bubarkan perang sarung, ternyata ini satu akibatnya
Rabu, 20 Maret 2024 13:29 Wib
Pelajar di Jakarta Pusat belajar dari rumah saat pengumuman hasil Pemilu
Selasa, 19 Maret 2024 21:59 Wib
Gerakan Tanam Sayur di Banyuasin libatkan guru dan pelajar
Senin, 4 Maret 2024 22:05 Wib
Kopi bersianida tewaskan seorang pelajar, pelaku.ternyata tetangga sendiri
Rabu, 28 Februari 2024 2:45 Wib
Beraksi sendirian seorang pelajar coba bobol ATM
Kamis, 22 Februari 2024 6:57 Wib
PTBA gelar kegiatan cepat tepat pelajar di Museum Batu Bara
Selasa, 13 Februari 2024 14:09 Wib
5 pelajar SMA ber di Kendari diringkus
Minggu, 4 Februari 2024 19:09 Wib
Pelajar SMP yang diduga cabuli murid TK jadi tersangka
Kamis, 25 Januari 2024 9:24 Wib