Semen Baturaja kejar target penjualan di penghujung tahun 2019

id semen,semen baturaja,bumn

Semen Baturaja kejar target penjualan di penghujung tahun 2019

Proses pengantongan Semen Baturaja. (ANTARA/HO/19)

Palembang (ANTARA) - PT Semen Baturaja (Persero) mengejar target penjualan 2019 menjelang akhir tahun karena pada Oktober tercapai 73 persennya.

Direktur Utama PT Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim di Palembang, Jumat, mengatakan akan mengoptimalkan penjualan semen domestik melalui peningkatan fasilitas pusat distribusi untuk mengejar target di sisa dua bulan terakhir.

“Saat ini kami sedang membangun dermaga jetty untuk memudahkan distribusi dari dan ke wilayah Palembang dan Jambi,” kata dia.

Selain itu, perseroan juga tetap fokus mengembangkan bisnis hulu dan hilir serta melakukan berbagai efisiensi biaya produksi untuk mengoptimalkan pendapatan di 2019.

“Dengan upaya ini, saya optimistis target akan tercapai,” kata dia.

Semen Baturaja mencatatkan volume penjualan semen sebesar 1,698 juta ton atau telah mencapai 73 persen target 2019 pada Oktober 2019

Namun volume penjualan semen ini turun sebesar 3 persen (year on year).

Penurunan volume penjualan tersebut dipengaruhi oleh kondisi industri semen nasional yang masih belum bergairah memasuki triwulan IV/2019, meskipun permintaan semen nasional pada bulan Oktober 2019 tumbuh 7,4 persen.

Akan tetapi pertumbuhan tersebut belum mampu merubah kondisi permintaan semen nasional sepanjang 2019 yang masih terkoreksi 1,2 persen (yoy).

Kondisi tersebut, menurut Jobi jauh lebih baik jika dibandingkan permintaan semen di wilayah Sumatera Bagian Selatan yang merupakan basis wilayah pemasaran Semen Baturaja yang terkoreksi hingga 11,7 persen (yoy).

Namun perseroan berhasil menjaga pangsa pasar SMBR di wilayah Sumbagsel hingga bulan Oktober 2019 yang mencapai 34 persen atau naik 3 persen (yoy).

“Pangsa pasar tertinggi berada di Sumatera Selatan yaitu sebesar 64 persen atau naik 10 persen (yoy),” ujar dia.

Sementara pendapatan perseroan hingga Oktober 2019 tetap tumbuh 2 persen (yoy) menjadi Rp1,582 triliun dari Rp1,552 triliun.