Kapolri harapkan ETLE dikembangkan di 10 kota besar juga

id Etle, tilang elektronik

Kapolri harapkan ETLE dikembangkan di 10 kota besar juga

Kapolri Jenderal Idham Azis memberikan sambutan dalam peluncuran ETLE Development Program di Mako Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Idham Azis meminta Dirlantas Polda Metro Jaya terus mengembangkan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) sebagai percontohan sehingga bisa diterapkan di 10 kota besar di Indonesia pada 2020.

"Untuk ETLE ini, saya sudah perintahkan Kakorlantas ini bisa diketuktularkan, untuk ETLE bisa dilaksanakan di 10 kota besar seluruh Indonesia di 2020, kalau Polda Metro bisa, saya yakin Polda lain juga bisa melakukan itu," kata Idham.

Idham mengapresiasi inovasi layanan publik kepolisian berbasis elektronik yang dikembangkan oleh Polda Metro Jaya.

Inovasi layanan tersebut diluncurkan Kamis ini yakni ETLE Development Program meliputi ETLE di jalur 'Busway', ETLE di jalan tol, Bodycamp, ETLE portable', ETLE Driver, aplikasi Satpam Mantap, aplikasi Help Renakta dan pembangunan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) prototipe.



"Saya termanggut-mangut dengan inovasi ini," kata Idham mengapresiasi kinerja Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Adi Pramono.

Menurut Idham, Polda Metro Jaya merupakan barometer institusi Polri, inovasi yang dilakukan tidak semata-mata kinerja Polri saja, tapi dukungan semua pihak dalam hal ini gubernur, wali kota, bupati dan DPR.

Idham berpesan kepada seluruh jajarannya untuk menjaga koordinasi dan kolaborasi dengan semua pihak terkait, karena Polisi tidak bisa bekerja sendiri.

"Harus menggandeng semua komponen masyarakat agar kita bisa menjaga situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat yang seluruh barometernya muncul di Polda Metro Jaya," kata Idham.



Idham juga mengingatkan, inovasi yang telah dikembangkan tersebut jangan hanya bagus pada saat diluncurkan tetapi harus terus dijalankan sehingga menjadi program yang berkelanjutan meski pimpinan institusinya berganti.

Karena, lanjut Idham, kelemahan di Polri yang hebat dalam membuat inonvasi tapi setiap berganti pimpinan maka inovasi yang sudah ada terlewatkan begitu saya.

Idham memberi sinyal bahwa Kapolda Irjen Pol Gantot Adi Pranomo akan digeser ke Mabes Polri, sehingga Kapolda penerus berikutnya dapat terus menjalankan program ETLE tersebut.

"Kalau Kapolda penerusnya tidak lanjutkan ini hanya tinggal program begitu saja. Saya minta pak Dirlantas cari penggantinya yang mau melanjutkan ETLE ini, kalau tidak, kegiatan fenomenal ini hanya tinggal onggokan peralatan di Dirlantas," kata Idham.



ETLE yang dikembangkan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sejak November 2018 ini sebagai terobosan revolusioner dalam mentransformasi penegakan hukum bidang lalu lintas dari konvensional menuju elektronik.