BPBD Sumsel: 428.356 hektare lahan terbakar akibat karhutla

id Karhutla sumsel, asap palembang, potensi hujan sumsel, potensi hujan palembang, prediksi cuaca sumsel, prakiraan cuaca p,berita sumsel, berita palemba

BPBD Sumsel: 428.356 hektare lahan terbakar akibat  karhutla

Arsip - Tim pemadam sedang memadamkan api dalam kebakaran lahan di wilayah Ogan Komering Ilir, Minggu (3/11/2019) (ANTARA/Aziz Munajar/HO/19)

Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Selatan menyebut 428.356 hektare lahan terbakar akibat kebakaran hutan dan lahan hingga data terbaru 19 November 2019.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, di Palembang, Senin, mengatakan dari total lahan yang terbakar tersebut, 233.546 hektare atau 54,52 persen berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Terbanyak kedua di Kabupaten Banyuasin 67.277 hektare atau 15,71 persen dan ketiga Kabupaten Musi Banyuasin  60.561 hektare atau 14,14 persen.

Selain ketiga kabupaten tersebut, karhutla juga terjadi di 11 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara (14.359 hektare), Ogan Ilir (13.731 hektare), Ogan Komering Ulu Timur (12.035 hektare), Musi Rawas (11.021 hektare), Muara Enim (8.561 hektare), Penukal Abab Lematang Ilir (3.790 hektare), Ogan Komering Ulu (2.796 hektare), Kota Palembang, (401 hektare), Ogan Komering Ulu Selatan (198 hektare), Lahat (50 hektare), dan Empat Lawang (31 hektare).

BPBD juga mencatat 17.015 titik panas terpantau selama 2019 yang membuat satgas menjatuhkan 106 juta liter air untuk pemadaman api.

Tim juga sudah menaburkan total 115,5 ton garam untuk hujan buatan pada teknologi modifikasi cuaca untuk meminimalisasi titik api dan dampak asap.

Posko Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Selatan 2019 telah ditutup pada 1 Desember 2019 seiring dicabutnya masa tanggap darurat karena kondisi kualitas udara sudah membaik serta titik panas turun drastis.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebut curah hujan sudah merata di Sumatera Selatan sejak akhir November 2019 berdasarkan laporan dari perwakilan di 17 kabupaten/kota.

"Dasarian 3 November kemarin curah hujan sempat lebat dan cenderung cepat berubah, untuk dasarian I Desember ini curah hujan sudah normal dan secara masif akan terus mengguyuri wilayah Sumsel," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Kenten Palembang Nandang Pangaribowo.

Dengan mulai aktifnya musim hujan tersebut, pihak-pihak terkait diingatkan agar mewaspadai bencana yang sering terjadi selama musim hujan, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.