Wali Kota Palembang perbanyak biopori untuk cegah banjir

id biopori, atasi banjir, banjir, pemkot palembang, atasi banjir musim hujan

Wali Kota Palembang perbanyak biopori  untuk cegah banjir

Ilustrasi - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mencoba membuat lubang biopori di area taman kantor wali kota, Senin (11/11). (Foto: Pradita Kurniawan Syah)

Palembang (ANTARA) - Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan pihaknya berupaya memperbanyak pembangunan biopori terutama pada daerah rawan banjir ketika hujan lebat turun.

"Biopori sebagai upaya menyehatkan lingkungan dan menanggulangi banjir. Menimbang besarnya manfaat lubang resapan air itu maka perlu dibangun lebih banyak lagi," kata Harnojoyo seusai melantik kader lingkungan di Palembang, Rabu.

Lubang resapan biopori untuk membantu mengatasi banjir di sejumlah kawasan di Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu pada saat musim hujan.

Dengan adanya lubang resapan air dalam jumlah yang banyak diharapkan dapat meminimalkan ancaman bencana banjir pada sejumlah kawasan permukiman penduduk yang selama ini termasuk daerah rawan luapan air ketika hujan lebat turun, kata wali kota.

Sementara sebelumnya peneliti dari IPB Kamir Raziudin Brata menjelaskan bahwa lubang resapan biopori merupakan rongga di dalam atau permukaan tanah yang terbentuk secara alami maupun buatan.

Secara alami biopori terbentuk akibat adanya gerakan akar tanaman atau fauna tanah seperti rayap, semut, cacing dan lain-lain.

Sementara secara buatan, biopori dibuat dengan menggunakan suatu alat dengan diameter 10 centimeter, ke dalaman antara 80-100 cm atau tidak melebihi muka air tanah dangkal.

Hal tersebut agar dapat menampung resapan air hujan sehingga meresap kembali ke dalam tanah, mengurangi genangan air dan volume limpahan serta aliran hujan ke saluran atau sungai, ujar dia pula.*