Kemenkes: Penanganan Hepatitis A harus cari sumber penularan

id Hepatitis A,Depok,Kementerian Kesehatan,hepatitis depok

Kemenkes: Penanganan  Hepatitis A harus cari sumber penularan

Arsip-Pasien bernama Fandri (kiri) siswa kelas 3 SMPN 20 Depok penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di RSUD Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019). ANTARA/Asprilla Dwi Adha/aww.

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengingatkan penanganan kasus Hepatitis A yang terjadi di Depok, Jawa Barat harus dicari sumber penularan oleh petugas setempat yang penting untuk ditelusuri.

“Yang paling penting bagaimana caranya sumber penularan itu (Hepatitis A) bisa berhenti. Itu yang dilakukan upaya-upaya bersama dengan Dinkes setempat,” kata Wiendra dalam siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Sabtu.


Menurut Wiendra, penanganan kasus sejumlah masyarakat terjangkit penyakit Hepatitis A di Depok dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari Dinas Kesehatan Kota Depok. Dia mengatakan Dinas Kesehatan setempat sudah melakukan upaya seperti membuat posko kesehatan dan setiap hari melaporkannya.

"Cuma mungkin yang belum ditetapkan itu status dari Hepatitis A. Kalau kita melihat itu seharusnya sudah membuatkan penetapan KLB. Di dalam penetapan KLB ini kalau pemimpin daerah sudah menetapkan (KLB) maka leading sektor ada di pemerintah daerah, tapi kami pun sudah berkoordinasi bersama-sama mengatasi masalah ini,” katanya lagi.

Wiendra mengatakan yang pertama harus dilakukan adalah mencari sumber penularan kasus. “Selanjutnya upaya yang dilakukan Dinkes sudah sesuai dengan SOP, misalnya yang positif (Hepatitis A) diobati sesuai dengan tata laksana, penjajakan makanan juga diperiksa. Orang yang pertama (terjangkit Hepatitis A) itu harus dicari untuk menentukan apa sebenarnya sumber penularan,” kata Wiendra.


Menurut dia, penanganan Hepatitis A tidak bisa selesai dengan cepat karena masa penularannya dalam rentang waktu 28-30 hari.

Namun, Wiendra menjelaskan untuk sementara Kementerian Kesehatan dengan Dinas Kesehatan Depok terus melakukan upaya-upaya untuk menurunkan angka kasus Hepatitis A.

Upaya tersebut dilakukan di antaranya dengan mendirikan posko kesehatan, memeriksa kualitas makanan yang ada, dan sanitasi.

Sebelumnya diberitakan siswa dan guru di SMPN 20 Depok terjangkit penyakit Hepatitis A pada Rabu (20/11). Meneteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan sebanyak 72 kasus ditemukan di Depok yaitu 38 laki-laki, 34 perempuan, dan dirawat tiga orang.