Menko PMK sebut pemuda sasaran penting pembangunan SDM

id Kemenko PMK, Pemuda, Revolusi Mental,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini

Menko PMK sebut pemuda sasaran penting pembangunan  SDM

Menteri Koordinator Bidang Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Muhadjir Effendy memberi penjelasan dalam Puncak Ekspedisi Bakti Pemuda PMK untuk NKRI 2019 di Magelang, Kamis 21/11/2019). (ANTARA/Katriana)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemuda merupakan salah satu sasaran penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi prioritas pemerintah.

"Dengan SDM yang unggul, berdaya saing tinggi, maka Indonesia akan maju," katanya dalam sambutan pada acara Puncak Ekspedisi Bakti Pemuda PMK untuk NKRI 2019 di Magelang, Kamis.

Ia mengatakan target tersebut ditetapkan sesuai dengan misi Presiden Joko Widodo pada periode kedua kepemimpinannya, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berdaya saing tinggi.

Untuk mendukung peningkatan kualitas SDM tersebut, Kemenko PMK, sebagai penanggung jawab dalam mengoordinasikan bidang pembangunan manusia dan kebudayaan, berupaya untuk terus meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui pemenuhan kebutuhan dan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Kemenko PMK juga berupaya meningkatkan kapabilitas manusia Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat serta membangun karakter manusia Indonesia melalui pendidikan karakter, budaya prestasi dan gerakan nasional revolusi mental.

Menko PMK menggarisbawahi bahwa gerakan pendidikan karakter telah memiliki payung hukum yang kuat, tidak hanya di sekolah atau madrasah, tetapi seluruh komponen pemuda harus menjadi sasaran dari pembentukan karakter kebangsaan seperti kegiatan Puncak Ekspedisi Bakti Pemuda PMK untuk NKRI 2019.

Pada 2030, Indonesia diprediksi akan mengalami era bonus demografi antara 2030 sampai 2036, yaitu jumlah penduduk yang berusia produktif  lebih banyak dibandingkan penduduk yang usianya tidak produktif.

Sekitar 2 ribu peserta yang hadir dalam acara itu, katanya, merupakan bagian dari penduduk yang berusia produktif tersebut.

Sementara mereka yang tidak termasuk usia produktif adalah mereka yang baru lahir sampai usia 16 atau 17 tahun.

"Ditambah lansia, yaitu penduduk senior antara umur 63 sampai meninggal.