Terjadi trend penyesuaian kelas oleh masyarakat di BPJS Kesehatan

id Penyesuaian kelas peserta JKN-KIS,iuran bpjs kesehatan,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang ha

Terjadi trend penyesuaian kelas oleh masyarakat di BPJS Kesehatan

Terjadi trend penyesuaian kelas kepsertaan JKN-KIS BPJS Kesehatan oleh masyarakat di Jambi. (Antara/HO)

Jambi (ANTARA) - Penyesuaian iuran JKN-KIS oleh pemerintah pusat berdampak terhadap munculnya trend penyesuaian kelas oleh masyarakat di BPJS Kesehatan Jambi.

“Tidak dipungkiri ketika Peraturan Presiden nomor 75 tahun 2019 tentang perubahan atas Perpres nomor 82 tahun 2018 tentang jaminan kesehatan dikeluarkan, terjadi trend penyesuaian kelas,” kata Kepala Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Jambi Ilham di Jambi, Rabu.

Ilham menjelaskan, sebelumnya juga terdapat masyarakat yang melakukan penyesuaian kelas, baik naik kelas ataupun turun kelas. Namun sejak Perpres nomor 75 tahun 2019 tersebut dikeluarkan, banyak masyarakat yang mengajukan penyesuaian kelas.

Dan penyesuaian kelas tersebut rata-rata minta turun kelas, seperti sebelumnya terdaftar di kelas satu, turun ke kelas dua, bahkan ada yang langsung minta turun ke kelas tiga.

BPJS Kesehatan cabang Jambi tidak mengetahui berapa jumlah pasti masyarakat yang telah mengajukan penyesuaian kelas. Karena penyesuaian kelas tersebut tidak hanya dapat dilakukan di kantor cabang. Masyarakat juga dapat melakukan penyesuaian kelas melalui aplikasi MobileJKN melalui call centre 1500400.

“Penyesuaian yang dilakukan masyarakat pada umumnya minta untuk turun kelas, rata-rata minta turun satu tingkat dari kelas yang terdaftar sebelumnya,” kata Ilham.

Namun, untuk melakukan update data iuran atau penyesuaian kelas, peserta minimal sudah terdaftar selama satu tahun. Jika peserta atau masyarakat belum terdaftar minimal selama satu tahun, maka tidak dapat melakukan update data atau penyesuaian.

BPJS Kesehatan Cabang Jambi menegaskan, tidak ada perbedaan pelayanan kesehatan bagi tiap-tiap kelas. Pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang diberikan sama. Yang berbeda hanya ruang rawat inap, jika peserta harus menjalani rawat inap.

“Kita tidak mempermasalahkan penyesuaian kelas tersebut terjadi, karena kemampuan masyarakat berbeda-beda,” tambah Ilham.