Petahana berpeluang rebut kembali posisi Bupati Musirawas

id Pilkada, musirawas, petahana, pemilihan kepala daerah,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang har

Petahana berpeluang rebut kembali  posisi Bupati Musirawas

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Arianto ketika memaparkan hasil temuan surveinya di Palembang,  Selasa (19/11). (ANTARA/Yudi Abdullah/19)

Palembang (ANTARA) - Bupati Musirawas Hendra Gunawan sebagai petahana berpeluang besar memenangkan kembali pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan yang dijadwalkan berlangsung pada 23 September 2020.

"Peluang Hendra Gunawan yang dikenal dengan panggilan H2G untuk memimpin kembali Kabupaten Musirawas periode kedua cukup besar dibandingkan dengan calon bupati lain yang mulai mensosialisasikan diri dalam beberapa bulan terakhir," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Arianto ketika memaparkan hasil survei lembaganya di Palembang, Selasa.

Berdasarkan potret temuan survei menakar peluang menang calon bupati Musirawas pada Pilkada 2020, elektabilitas Hendra Gunawan menempati urutan teratas, baik pada pertanyaan terbuka (top of mind) dan pertanyaan semi terbuka.

Bahkan, pada pertanyaan tertutup yakni uji simulasi head to head antar-calon Hendra Gunawan versus Ratna Mahmud Amin elektabilitas H2G tembus 66,7 persen.

Kuatnya tarikan elektoral H2G ini juga tercermin dari uji simulasi calon-calon bupati yang akan maju di Pilkada Kabupaten Musirawas.

Nama H2G tetap konsisten berada di urutan teratas dengan interval elektabilitas cukup jauh jaraknya dibandingkan calon-calon lainnya.

Pimpinan lembaga yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) itu menjelaskan, pada pertanyaan terbuka elektabilitas H2G (30,8 persen), Ratna Mahmud Amin (3 persen), Suwarti (1,9 persen), Samsul Bahri (0,9 persen), Firdaus Cik Olah (0,6 persen), Rodi Wijaya (0,4 persen), Alamsyah A Manan (0,2 persen), Wahyu Sumadi (0,2 persen), sementara massa yang belum menentukan pilihan (massa mengambang) 60 persen.

Sementara pada pertanyaan semi terbuka dengan mengajukan 19 nama calon bupati dan di luar nama calon bupati, H2G tetap berada di posisi teratas dengan elektabilitas 57,2 persen, Ratna Mahmud Amin (7,9 persen), Suwarti (5,9 persen), Firdaus Cik Olah (3,7 persen), Wahyu Sumadi (1,2 persen), Samsul Bahri (1,1 persen), Rodi Wijaya (1,1 persen).

Untuk calon-calon lainnya masih berada di bawah angka 1 persen dan massa mengambang 19,8 persen.

“Ketika disodorkan nama-nama calon yang akan maju di pilkada mendatang dan di luar nama-nama yang disodorkan yang juga dipilih, tarikan elektoral masing-masing calon jelas terlihat. Demikian juga pada uji simulasi empat calon sampai dua calon, H2G masih unggul jauh dan massa mengambang juga semakin kecil," ujarnya.

Secara statistik, elektabilitas H2G unggul signifikan, begitu pula dengan uji simulasi 19 nama-nama calon yang diajukan sampai dengan dua nama yang disimulasikan (head to head), H2G masih konsisten berada diposisi teratas dari calon lain.

Tautan elektabilitas dengan calon lain masih cukup jauh, bahkan uji simulasi ketika H2G head to head dengan calon lain, elektabilitas H2G mencapai angka 66,7 persen dari simulasi ini jelas terlihat, tingkat konsistensi pemilih terhadap H2G semakin mantap.

Selain itu, modal popularitas dan akseptabilitas H2G yang tinggi juga merupakan faktor penentu tingginya angka elektabilitas H2G memiliki popularitas (tingkat dikenal) 98,9 persen dan akseptabilitas (tingkat kesukaan) sebesar 99,8 persen.

“Modal dasar yakni popularitas dan akseptabilitas yang sangat baik bagi H2G merupakan faktor utama dipilih masyarakat, artinya, popularitas dan akseptabilitas H2G berbanding lurus (linear) dan ini pasti akan berdampak dengan tingginya elektabilitas.

Secara teori perilaku pemilih, dua faktor tersebut yang mendongkrak kuat elektabilitas H2G.

Sementara tingkat kepuasan masyarakat selama H2G memimpin Kabupaten Musirawas juga cukup tinggi, yakni 73 persen (puas) dan 5 persen (sangat puas).

Selain itu, alasan pemilih memilih kembali H2H adalah sangat rasional yakni sudah ada bukti hasil kerja yang nyata (37,5 persen), bisa membawa perubahan yang lebih baik (22,2 persen), perhatian pada rakyat (22 perden) dan berpengalaman di pemerintahan (18 persen).

Berdasarkan empat latar belakang itu, tentunya alasan yang paling kuat bagi masyarakat untuk memilih H2G kembali pada pilkada yang akan datang, secara psikologis, masyarakat sudah merasakan nyaman dengan kepemimpinan H2G.

“Terlebih lagi dilihat dari sebaran partai ke calon, pemilih H2G terlihat jelas tersebar dominan di semua partai politik, baik di partai Golkar, PDI-P, Gerindra, Nasdem, PKS, PKB, PAN, Demokrat, Hanura, PBB, PPP, Garuda dan Berkarya. Bahkan pemilih yang belum/tidak memilih partai politikpun sebarannya tetap memilih H2G. Jadi syarat dari sebaran partai politik juga terpenuhi dalam hal ini. Peluang H2G untuk memenangkan pilkada kabupaten Musirawas 23 September 2020 mendatang berpotensi sangat besar,” kata Arianto.