Pemprov Sumsel dorong pembentukan dan peningkatan kinerja BUMDes

id BUMDes,pemerintahan desa,Badan usaha,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini

Pemprov Sumsel dorong pembentukan dan peningkatan  kinerja BUMDes

Ilustrasi--BUMDes (ANTARA/HO)

Palembang (ANTARA) - Pemprov Sumatera Selatan mendorong pembentukan dan peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Desa, lantaran dari total 2.463 unit, hanya 395 unit yang dinyatakan aktif.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Sumatera Selatan Yusnin di Palembang, Selasa, mengatakan, pemerintah desa yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah provinsi didorong aktif sehingga potensi ekonomi di desa akan tergali secara maksimal.

"Dari total keseluruhan saja, ada beberapa desa yang masih belum punya BUMDes. Sementara yang aktif baru 395 unit BUMDes. Ke depannya ini jadi bahan evaluasi kami,” kata dia.

Yusnin mengatakan BUMDes terbagi menjadi empat klasifikasi berdasarkan perkembangan unit usahanya, yakni BUMDes dasar, BUMDes tumbuh, BUMDes berkembang dan BUMDes maju.

Di Sumatera Selatan sejauh ini terdapat 1.064 BUMDes yang masuk klasifikasi dasar, 1.244 BUMDes masuk kategori tumbuh dan 53 BUMDes masuk kategori berkembang.

"Untuk kategori maju baru ada satu desa yang berada di Kabupaten Musi Banyuasin,” kata dia.

Yusnin mengatakan sedikitnya BUMDes yang masuk kategori maju ini disebabkan berbagai faktot, salah satu yang paling utama yakni pengelolaan.

Selain itu, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah, lemahnya komitmen pemerintah desa, minimnya pendampingan khusus bagi BUMDes dan rendahnya dukungan pembinaan dari pemerintah daerah setempat.

Yusnin mengatakan, mayoritas SDM yang mengelola BUMDes didominasi tamatan SMA yakni berjumlah 6.259 orang, tamatan SMP sebanyak 760 orang. Sementara untuk S1 hanya berjumlah sebanyak 767 orang dan S2 sebanyak 12 orang.

“Jadi untuk tingkat pendidikan pengurus BUMDes memang masih rendah," kata dia.

Oleh karena itu, pembinaan dan pendampingan terus dilakukan pemerintah agar sektor ekonomi yang digeluti BUMDes dapat tepat sasaran, apalagi aliran modal dari dana desa mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Pada 2015, angka penyetoran modal ke BUMDes mencapai Rp70,4 miliar, pada 2016 meningkat menjadi Rp73,02 miliar, pada 2017 meningkat menjadi Rp75,83 miliar. Dan tahun lalu kembali meningkat menjadi Rp93,88 miliar.

Untuk mendorong pengembangan BUMDes ini, beberapa strategi bakal dilakukan Pemprov Sumsel diantaranya menerbitkan Pergub tentang Pembinaan dan Pengawasan BUMDes, serta mendata kembali manajemen dan organisasi BUMDes.

"Kami juga akan memfasilitasi pembangunan jaringan kemitraan BUMDes dengan swasta," kata dia.