KOI pastikan anggaran kontingen Indonesia untuk SEA Games terpenuhi

id KOI,Sea Games,Anggaran Sea Games,Raja Sapta Oktohari

KOI pastikan anggaran  kontingen Indonesia untuk SEA Games terpenuhi

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari saat menyampaikan sambutan dalam peluncuran kampanye dukungan Gojek untuk kontingen Indonesia di SEA Games, Senin (18/11/2019). ANTARA/Asep Firmansyah.

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari memastikan anggaran untuk kebutuhan kontingen Indonesia di SEA Games telah terpenuhi dengan masuknya dana dari sponsor.

Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya bisa memenuhi anggaran sebesar Rp59 miliar dari total yang diajukan Rp67 miliar. Namun selisih delapan miliar rupiah itu telah terpenuhi dari pemasukan pihak swasta.

"Insya Allah (terpenuhi). Nah selisih ada delapan miliar sudah dibantu beberapa perusahaan lain dan cabang olahraga," kata Oktohari seusai menghadiri peluncuran kampanye dukungan Gojek untuk SEA Games di Gelora Bung Karno, Senin.

Menurutnya, angka Rp67 miliar itu merupakan batas minimum. Ia berharap dana yang terkumpul untuk kebutuhan SEA Games bisa melebihi dari angka usulan.

"Ada beberapa kontribusi dari swasta, dan juga kontribusi dari beberapa cabor-cabor. Mudah-mudahan targetnya lebih dari 67 miliar, karena kami ingin lebih dari minimum," kata dia.





Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto mengatakan awalnya KOI mengajukan anggaran sebesar Rp64 miliar yang kemudian diperbaharui lagi menjadi Rp67 miliar.

Ketersediaan dana yang bisa terpenuhi oleh Kemenpora hanya Rp59,6 miliar per tanggal 12 November 2019. Anggaran itu telah disesuaikan serta melewati tahap verifikasi, ujungnya mempertimbangkan target raihan medali pada ajang multi-cabang terbesar se-Asia Tenggara tersebut.

Kemenpora menganggap kekurangan dari nilai anggaran Rp67 miliar itu masih harus diverifikasi urgensi kebutuhannya serta dilakukan efisiensi. Kemenpora tidak ingin hanya demi popularitas maka semua permintaan KOI dipenuhi, khawatir akan berpotensi menjadi temuan pada saat diperiksa oleh BPK.