Ekspor pupuk urea Sumatera Selatan melonjak dua kali lipat

id Ekspor,Migas,Pupuk,BPS

Ekspor pupuk urea Sumatera Selatan melonjak  dua kali lipat

Pekerja menurunkan pupuk. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Palembang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan mencatat ekspor pupuk urea melonjak dua kali lipat pada Oktober 2019 dengan nilai 4,17 juta dolar AS jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumsel Sukerik di Palembang, Jumat, mengatakan pupuk urea ini tercatat menempati posisi keempat tertinggi dalam nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan periode Oktober 2019 dengan kontribusi sebesar 2,36 persen terhadap total ekspor nonmigas provinsi itu.

"Pupuk urea yang diekspor dari Sumsel itu merupakan produksi PT Pusri (Pupuk Sriwidjaja) Palembang, perkembangannya cukup meningkat," kata dia.

Sukerik menambahkan secara umum, ekspor nonmigas Sumsel masih didominasi oleh komoditas karet dan bubur kayu/pulp.

Sementara untuk komoditas andalan yang selama ini mendominasi ekspor Sumsel, yakni kelapa sawit lengser ke peringkat ke-7 dalam realisasi nilai ekspor periode Oktober 2019.

Dalam kesempatan yang sama, Manager Humas PT Pusri Palembang, Hernawan L. Sjamsuddin, menambahkan pihaknya memperkirakan ekspor urea dapat meningkat lagi pada dua bulan terakhir tahun ini.

“Biasanya ekspor naik, kami juga rembukan dengan pabrik pupuk lain di Indonesia ketika menjual urea untuk pasar luar negeri,” kata dia.

Hal tersebut, kata Hernawan, PT Pusri Palembang selaku produsen pupuk pelat merah harus memenuhi ketentuan dari pemerintah terlebih dulu sebelum melakukan ekspor.

“Syarat kami bisa ekspor ketika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi baru boleh ekspor. Kami harus izin ke menteri dahulu,” kata dia.

Sementara itu, nilai ekspor Sumsel pada Oktober 2019 tercatat naik sebesar 27,71 persen dibanding bulan September 2019, yakni mencapai 355,13 juta dolar AS.