Jakarta (ANTARA) - Tim teknis uji jalan bahan bakar biodiesel B30 pada kendaraan bermesin diesel telah menyelesaikan uji jalan, uji performa kendaraan, monitoring dan evaluasi hasilnya kepada publik akan diumumkan pada akhir bulan November ini.
"Pemerintah berencana menyampaikan hasil uji jalan dan rekomendasi teknis B30 kepada publik pada akhir Bulan November 2019", kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Dadan Kusdiana di Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut Dadan menyampaikan, agar implementasi B30 di awal Januari 2020 dapat terlaksana dengan baik diperlukan kesiapan dari para produsen biodiesel, kesiapan industri manufaktur dan masyarakat serta kelengkapan penyediaan infrastruktur
Dadan mengungkapkan, Balitbang ESDM bersama Direktorat Jenderal EBTKE, Badan Pengkajian dan Penerapan Tekonologi (BPPT), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PT Pertamina, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) saat ini tengah menyusun laporan akhir.
Uji jalan bahan bakar B30 pada kendaraan diesel, dilaksanakan mengacu kepada hasil monitoring dan evaluasi uji jalan B20 yang dilaksanakan pada pada tahun 2015 dan mulai diimplementasikan 1 Januari 2016, dan dilakukan beberapa perbaikan sesuai hasil monitoring B20.
Dalam menyiapkan uji jalan bahan bakar B30 para pemangku kepentingan tersebut juga berupaya memperbaiki kualitas, penanganan, transportasi, fasilitas pencampuran (blending) dan penyimpanan. Partisipasi anggota Gaikindo untuk uji jalan ini juga bertambah. Jumlah merk kendaraan yang diuji sekarang lebih banyak yakni tujuh merk kendaraan, sementara tahun 2015 hanya empat merk kendaraan.
B30 yang digunakan pada kegiatan uji jalan ini merupakan campuran dari 70 persen minyak solar (B0) dan 30 persen biodiesel (B100) dengan kandungan monogliserida maksimum sebesar 0,55 persen massa dan kandungan air maksimum sebesar 350 mg/kg, yaitu lebih rendah jika dibandingkan dengan biodiesel (B100) yang digunakan untuk campuran B20 saat ini.
Nilai tersebut merupakan usulan perbaikan/revisi standar mutu biodiesel sebagai campuran minyak solar yang akan diimplementasi di 2020.
Hasil perbandingan uji jalan kendaraan yang menggunakan bahan bakar B20 dengan B30 menunjukkan daya kendaraan turun sampai dengan 1,7 persen, namun ada pula yang naik sampai dengan 1,6 persen, bergantung kepada teknologi mesin kendaraan.
Dadan mengutarkan pemakaian bahan bakar B30 dapat berdampak pada filter kendaraan baru atau kendaraan yang belum pernah menggunakan bahan bakar dengan campuran biodisel, khususnya pada kilometer awal pemakaian (7.500 - 15.000km). Namun setelah penggantian filter, kendaraan kembali normal sampai dengan periode penggantian selanjutnya.
Berita Terkait
Aprobi: Pengembangan biodisel Indonesia paling maju di dunia
Rabu, 28 Februari 2024 11:02 Wib
Pemerintah tambah alokasi biodiesel sebanyak 213 kiloliter
Rabu, 1 Desember 2021 12:52 Wib
investasi hilir migas diproyeksikan tumbuh setiap tahun
Minggu, 21 November 2021 15:42 Wib
Jangan buang minyak jelantah sembarangan
Kamis, 10 Juni 2021 10:44 Wib
Rumah Sosial Kutub kumpulkan limbah minyak jelantah untuk diolah jadi B100
Jumat, 28 Mei 2021 14:28 Wib
Minyak jelantah penuhi 32 persen kebutuhan biodiesel nasional
Sabtu, 17 April 2021 19:24 Wib
Mulai Juli ini harga bahan bakar nabati ditetapkan Rp7.321/liter
Kamis, 9 Juli 2020 18:00 Wib
Efek berlipat B30 bagi ekonomi RI
Minggu, 29 Desember 2019 20:15 Wib