Bandarlampung (ANTARA) - Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Bandarlampung mengecam pembubaran acara nonton bareng (nobar) film “Kucumbu Tubuh Indahku” di Gedung Dewan Kesenian Lampung, Selasa (12/11), oleh belasan pria yang sebagian berbaju putih mengenakan rompi bertuliskan Front Pembela Islam (FPI).
"Menonton film adalah bagian dari kebebasan ekspresi.secara umum, kebebasan berekspresi penting karena beberapa hal, yakni untuk pencarian kebenaran dan kemajuan pengetahuan," kata Ketua Bidang Advokasi AJI Bandarlampung Andi Apriyadi di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan kebebasan berekspresi memungkinkan masyarakat dan negara mencapai stabilitas dan adaptabilitas atau kemampuan beradaptasi.
Oleh karena itu, penindasan atas kebebasan berekspresi bisa menimbulkan benih instabilitas. Masyarakat akan menjadi kaku dan tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan.
Ia mengatakan kebebasan berekspresi salah satu elemen penting dalam demokrasi serta partisipasi publik dalam melaksanakan haknya secara efektif.
"Apabila masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat atau aspirasi maka dapat dikatakan bahwa proses demokrasi dalam suatu negara tidak berjalan baik. Hal ini dapat menimbulkan suatu pemerintahan yang otoriter," katanya.
Atas dasar itu, AJI Bandarlampung yang salah satu misinya mengembangkan demokrasi dan keberagaman menyatakan sikapnya, yakni mengecam pembubaran acara nobar film "Kucumbu Tubuh Indahku".
Menonton film yang merupakan hak setiap individu, katanya, dijamin konstitusi, yakni tertuang pada Pasal 28C Ayat (1) UUD 1945.
Pihaknya meminta elemen masyarakat untuk menghormati karya seni dan ekspresi warga negara dan mendesak negara untuk memberikan perlindungan atas kebebasan berekspresi.
Nobar film “Kucumbu Tubuh Indahku” itu di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL), Kompleks Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim, Selasa (12/11), sedangkan pelaku pembubaran belasan pria yang sebagian berbaju putih mengenakan rompi bertuliskan Front Pembela Islam (FPI).
Berita Terkait
Anak gajah mati karena sakit Taman Nasional Way Kambas
Selasa, 3 Desember 2024 20:32 Wib
Kebakaran selasa di Way Kambas berhasil dipadamkan pada Kamis malam
Jumat, 18 Oktober 2024 14:11 Wib
Pegadai mobil harus waspada, bisa jadi target empuk pelaku penggelap mobil sewaan
Rabu, 4 September 2024 14:30 Wib
Susur jalur rempah, KRI Dewaruci lepas jangkar dari pelabuhan Panjang Lampung
Minggu, 14 Juli 2024 18:00 Wib
Maskot Maung dan Raung di Lampung ganti kostum
Minggu, 14 Juli 2024 17:00 Wib
120 orang ikuti pelatihan Juleha jelang Idul Adha
Minggu, 9 Juni 2024 16:15 Wib
Hentikan polemik, KPU Bandarlampung putuskan tak ada maskot Pilkwalkot
Minggu, 26 Mei 2024 15:00 Wib
Korban hanyut aliran banjir di OKU ditemukan meninggal dunia
Jumat, 24 Mei 2024 21:13 Wib