Penjualan rumah komersil di Palembang mulai menggeliat

id rumah,rumah mewah,KPR,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini

Penjualan rumah komersil di  Palembang mulai menggeliat

Manajer Marketing Royal Resort Residen John Hendy (kanan) di Palembang, Senin (4/11) (ANTARA/Dolly Rosana/19)

Palembang (ANTARA) - Penjualan rumah komersil di Palembang, Sumatera Selatan, mulai menggeliat sejalan kondisi politik dalam negeri yang mulai stabil setelah Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

Manajer Marketing Royal Resor Reiden John Hendy di Palembang, Senin, mengatakan, kondisi ini sudah terasa sejak akhir Oktober 2019 sehingga sebanyak 100 unit rumah tipe 38 dan tipe 48 dari total 300 unit yang akan dibangun perusahaannya sudah ludes terjual.

“Dalam bisnis properti itu ada waktunya, dan ini waktu untuk membeli. Tren diperkirakan akan terus menanjak, setelah sebelum diakui saat menjelang dan setelah Pilpres terjadi penurunan,” kata John.

Ia mengatakan analisis ini bukan sembarang, karena beberapa parameter dan indikator bakal untung jika membeli rumah saat ini sudah terlihat, seperti persyaratan kepemilikan KPR yang dipermudah oleh perbankan dengan memberikan bunga dan uang muka yang kecil.

“Bukti nyatanya lagi, pengembang mulai jor-joran promo seperti yang kami juga lakukan sejak tiga bulan terakhir,” ujar dia.

Ia mengatakan, memiliki konsep unik yakni menjual hunian plus fasilitas umum yang lengkap (kolam renang, arena bermain anak, kolam koi, lapangan basket, club house, arena gym dan mushola) ini sangat yakin bakal meraup untung dari penjualan rumah komersil ini.

Meski harga terendah yang ditawarkan Rp492.000 untuk tipe rumah 36, pengembang Terrakon Proferty ini optimistis dapat menjual 300 unit rumah yang dibangun di atas areal 5 hektare kawasan Jakabaring dalam waktu dekat.

“Bisa dikatakan, kawasan Jakabaring ini Serpong-nya Jakarta. Apa-apa di sini ada, ada rumah sakit, universitas, mal, dan akses masuk tol,” kata dia.

Sehingga, di tengah pelemahan ekonomi masyarakat Sumsel karena pengaruh penurunan harga komoditas, ia tetap optimistis dapat menggaet segmen masyarakat tertentu di provinsi tersebut. Atau dengan kata lain, konsumen tidak melulu mencari rumah bersubsidi.

“Asal tahu saja, sebagian besar pembeli kami adalah mereka yang tinggal di luar kota, jadi sengaja memiliki rumah di Palembang untuk berakhir pekan,” kata dia.