Impor Kepulauan Bangka Belitung naik 10 kali lipat

id impor,bangka belitung

Impor Kepulauan Bangka Belitung naik 10 kali lipat

Aktivitas bongka muat di Pelabuhan Pangkalbalam (Babel.antaranews.com/Aprionis)

Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat nilai impor migas dan nonmigas provinsi penghasil bijih timah itu pada September 2019 sebesar 1,7 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami peningkatan 10 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.

"Malaysia masih menduduki peringkat pertama asal negara impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun ini," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia mengatakan nilai impor Babel pada September 2019 sebesar US$1,7 juta dan naik 6,72 persen dibanding September 2018. Jika dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2019, naik sepuluh kali lipat. Dengan demikian, jumlah nilai impor selama Januari-September 2019 mencapai US$12,3 juta.

"Selama Januari-September 2019 peran nonmigas mendominasi sebesar 71,61 persen. Namun demikian untuk periode Januari-September 2019, impor nonmigas mengalami penurunan sebesar 30,02 persen dibanding periode yang sama tahun sebelummya," ujarnya.

Menurut dia, peran migas terhadap akumulasi impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara kumulatif juga mengalami penurunan signifikan sebesar 96,82 persen.

Impor nonmigas Januari-September 2019 didominasi oleh mesin-mesin atau pesawat mekanik. Sekitar 78,55 persen (US$6,89 juta) impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung merupakan golongan ini. Mesin/peralatan listrik (HS 85) menempati urutan kedua dengan nilai sebesar US$741,45 ribu (8,45 persen).

Selanjutnya, nilai impor antrasit yang termasuk dalam golongan bahan bakar mineral JanuariSeptember 2019 sebesar US$372,9 ribu dan menempati urutan ketiga dalam peran impor nonmigas Januari-September tahun 2019, dengan peran sebesar 4,25 persen. Peringkat keempat dan kelima diduduki oleh impor produk keramik dan kapal laut dan bangunan terapung .

"Peran masing-masing golongan barang tersebut sebesar 2,49 persen dan 2,02 persen. Maka, peran lima golongan barang tersebut terhadap impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung sebesar 95,76 persen," katanya.

Ia menambahkan Malaysia menduduki peringkat pertama dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2019. Selama Januari-September 2019, nilai impor dari Malaysia sebesar US$6,12 juta atau berperan 49,97 persen.

Selanjutnya, Singapura berada pada peringkat kedua pada Januari-September 2019 sebesar US$3,48 juta atau berperan 28,39 persen. Tiongkok, Vietnam dan Thailand menempati posisi ketiga hingga kelima secara berurutan.

"Peran nilai impor selama Januari-September 2019 dari kelima negara asal impor ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 100 persen," katanya. ***1***