Medco E&P dan SKK Migas alihkan pengolahan listrik di Musi Rawas ke PLN

id Migas,SKK migas,Medco

Medco E&P dan SKK Migas alihkan pengolahan listrik di Musi Rawas ke PLN

Peresmian pengelolaan listrik di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, dari Medco E&P Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan disaksikan Bupati Musi Rawas Hendra Gunawan di Desa Sungai Bunut, Musi Rawas, Kamis (31/10/2019). (ANTARA/HO/2019)

Palembang (ANTARA) - Perusahaan migas Medco E&P bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas mengalihkan pengelolaan listrik di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Rilis pers diterima Antara, Kamis, General Manager Medco E&P Indonesian West Area Herman Fauzi mengatakan pengalihan ini tak lain untuk mendukung keberlanjutan penyediaan energi listrik oleh pemerintah.

Seperti diketahui, Kontraktor Kerja Sama Migas PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) yang berada dalam wilayah operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel menjalankan program Bright.

Program pemberdayaan masyarakat itu berupa penyediaan pasokan energi listrik di desa-desa sekitar wilayah operasi stasiun Gunung Kembang, Kabupaten Musi Rawas.

Program ini telah berhasil memenuhi kebutuhan listrik di daerah tersebut sejak 2014 hingga kini.

Peresmian pengalihan pengelolaan ini disaksikan oleh Bupati Musi Rawas, Hendra Gunawan di Desa Sungai Bunut, Musi Rawas, Kamis (31/10).

Program Bright diinisiasi oleh Medco E&P Indonesia dan SKK Migas pada 2011. Saat itu, di desa sekitar Stasiun Gunung Kembang belum teraliri energi listrik.

Setelah melalui berbagai persiapan maka pada 2014, Program Bright mulai mengaliri listrik ke satu desa, yaitu Sungai Bunut.

Pengelolaan serta perkembangan program ini dapat dicapai berkat partisipasi dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas melalui Perusahaan Daerah.

Pada program ini, Medco E&P Indonesia menyediakan kelebihan pembangkit listrik di stasiun Gunung Kembang untuk lima desa, yaitu Gunung Kembang Lama, Gunung Kembang Baru, Sungai Bunut, Sungai Naik, dan Pangkalan Tarun.

Hingga kini, program ini berhasil memasok listrik sebesar 900 KVA untuk 696 Kepala Keluarga sehingga turut mendukung Program Percepatan Listrik Masuk Desa yang juga menjadi program Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.

"Kami berharap program ini dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih pada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung kelancaran operasional program ini," ujar Herman Fauzi.

Sementara, Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagsel Adiyanto Agus Handoyo mengapresiasi sinergitas pengelolaan program pemberdayaan masyarakat antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas dan pemerintah.

“Selain itu, program ini turut mendukung target Pemerintah Pusat melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yaitu, 100 persen rumah di Indonesia teraliri listrik," kata dia.

Ini merupakan salah satu wujud nyata dari berbagai efek berganda (multiplier effect) dari kegiatan hulu migas dalam hal memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di sekitar daerah eksploitasi dan eksplorasi migas.