Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih Rp1,57 triliun pada kuartal ketiga 2019 atau tumbuh 48,31 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, menyampaikan hingga September 2019 perseroan telah mencatatkan kontrak baru sebesar Rp25,74 triliun.
"Perolehan tersebut tumbuh 1,64 persen dikomparasikan dengan perolehan kuartal ketiga tahun 2018 lalu," paparnya.
Ia mengemukakan jika dilihat dari pemberi kerja, kontribusi kontak baru terbesar datang dari swasta yakni 46 persen, disusul BUMN sebesar 40 persen, overseas sebesar 10 persen, dan pemerintah empat persen.
"Dari perolehan kontrak baru itu, lini bisnis yang paling berkontribusi yakni infrastruktur dan gedung, energi dan industrial plant, industri, dan properti," kata Mahendra.
Pada periode sama, kata dia, perseroan juga mencatatkan nilai rasio antara utang berbunga dibandingkan dengan ekuitas (gearing ratio) sebesar 1,19 kali. Nilai rasio itu terbilang masih rendah jika dibandingkan dengan batas utang perusahaan (covenant) pada level 2,5 kali.
"Hal itu menggambarkan bahwa kondisi keuangan perseroan dalam kondisi sehat dan memiliki ruang yang besar untuk melakukan ekspansi bisnis ke depan," katanya.
Berita Terkait
Hutama Karya berlakukan diskon 20 persen tarif Indralaya - Prabumulih
Selasa, 2 April 2024 16:07 Wib
Hutama Karya siapkan 6 SPKLU di Tol Terpeka saat arus mudik Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 20:25 Wib
Hutama Karya siapkan aspal dingin tambal lubang di jalan tol Palindra - Prabu
Rabu, 27 Maret 2024 19:17 Wib
HK sebut perbaikan Jalan Tol Palindra dan Indraprabu selesai H-7 Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 0:40 Wib
Perpusnas dorong pembuatan buku berbasis nilai lokal, kolaborasi penulis-penerbit-perpustakaan terjalin
Selasa, 19 Maret 2024 23:05 Wib
Pemeliharaan JTTS rampung sebelum arus mudik. Hutama Karya pilih metode beton rigid
Selasa, 19 Maret 2024 21:00 Wib
Menhub himbau masyarakat tak gunakan sepeda motor untuk mudik
Minggu, 17 Maret 2024 15:26 Wib
KPK sidik korupsi pengadaan lahan tol Trans Sumatera
Rabu, 13 Maret 2024 15:32 Wib