332.909 warga Ogan Komering Ulu ditargetkan menerima obat kaki gajah

id kaki gajah, dinkes OKU

332.909 warga  Ogan Komering Ulu ditargetkan menerima obat kaki gajah

Teks Foto : Dinas Kesehatan OKU membagikan obat kaki gajah kepada ratusan ribu masyarakat setempat mulai dari usia 2-70 tahun. (Antara News Sumsel/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Sebanyak 332.909 warga Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, pada tahun ini ditargetkan menerima obat pencegahan penyakit kaki gajah yang dibagikan secara gratis oleh Dinas Kesehatan di wilayah setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu (OKU) Husni Thamrin melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Andi Prapto di Baturaja, Selasa menuturkan pada tahun ini sepanjang Oktober 2019 pihaknya melaksanakan program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Kaki Gajah yang dibagikan kepada masyarakat secara gratis.

Masyarakat OKU yang menerima obat pencegahan penyakit kaki gajah ini ditargetkan sebanyak 332.909 orang mulai dari usia 2 tahun hingga 70 tahun.

Untuk jenis obat kaki gajah yang dibagikan kepada masyarakat secara gratis melalui seluruh puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten OKU itu, yaitu jenis DEC sebanyak 989 botol dan 1894 botol Albendazol.

"Terkait berapa banyak warga yang sudah menerima obat hingga saat ini, kami belum menerima laporan dari seluruh puskesmas karena data terkahir baru akan diterima pada akhir Oktober 2019," katanya.

Hanya saja, kata dia, pihaknya optimistis dapat mencapai target pembagian tersebut agar masyarakat OKU terbebas dari penyakit filaris atau kaki gajah.

"Minimal tercapai 65 persen dari target nasional. Bahkan kalau bisa lebih dari yang ditargetkan tersebut," tegasnya.

Untuk mencapai target nasional tersebut, lanjut dia, pihaknya akan melakukan upaya jemput bola dengan menggerakkan seluruh tenaga kesehatan di setiap kecamatan guna menyosialisasikan sekaligus mendistribusikan obat kaki gajah kepada masyarakat hingga ke pelosok desa.

"Jika hingga akhir Oktober nanti target pembagian obat belum tercapai, maka pada awal November 2019 nanti akan dilaksanakan swiping atau jemput bola oleh petugas puskesmas dan bidan desa di setiap kecamatan," ujarnya.