Gubernur minta Pertamina bentuk Satgas tanggulangi Karhutla

id gubernur,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini

Gubernur minta Pertamina bentuk Satgas tanggulangi  Karhutla

Gubernur Sumsel Herman Deru (Antara)

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru minta Pertamina membuat binaan khusus seperti satuan tugas guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di provinsi tersebut.

"Guna meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumsel maka perlu mengikutsertakan perusahaan seperti Pertamina," kata gubernur saat menerima General Manager Pertamina Refinery Unit III Plaju Joko Pranoto beserta jajarannya di Palembang, Senin.

Jadi Pertamina harus membuat Satgas atau semacam binaan khusus untuk mengurangi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.

"Ini serius, saya minta Pertamina buat, entah itu Satgas atau binaan. Paling tidak mengamankan kebakaran hutan dan lahan yang ada di ring satu objek vital Pertamina. Supaya Karhutla di Sumsel ini berkurang," tegasnya.

Gubernur mengatakan, kerja sama ini diperlukan karena titik api yang tersebar di Sumsel saat musim kemarau tiba sangat banyak di antaranya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Ilir dan Penungkal Abab Lematang Ilir.

Bahkan, lanjut dia, lahan itu pun sebagian besar merupakan lahan gambut yang sulit dipadamkan jika sudah terbakar.

Namun tidak hanya bertugas memadamkan api, tetapi Satgas tersebut hendaknya dapat melakukan pembinaan kepada masyarakat di sekitar titik api agar tidak melakukan pembakaran kebun untuk membuka lahan.

"Saya nantikan betul binaan Pertamina itu. Untuk tahap awal mungkin Pertamina RU dan Pertamina EP dulu. Malu kita karena asap ini. Ini bentuk kepedulian Pertamina juga. Tolong ingatkan, Saya ingin ini segera ditindaklanjuti, " jelasnya.

Tak hanya memaparkan soal pentingnya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dalam audiensi itu gubernur sempat menanyakan program Pertamina soal pengembangan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) menjadi BBM.

Sebagai daerah penghasil sawit cukup besar di Indonesia, gubernur sangat berharap program tersebut berlanjut. Dengan harapan produksi sawit Sumsel yang berlimpah kembali bergairah dan mendukung energi baru dan terbarukan sekaligus mengurangi impor bahan bakar.

"Harapan saya begitu. Dengan potensi sawit yang luar biasa kalau ada kebijakan program ini jangan hentikan itu. Paling tidak bisa kurangi impor minyak," katanya.

Selain itu yang paling penting bagi pihaknya ada jaminan sawit dan CPO Sumsel ini ada yang membeli, Kembangkan B50 sampao B100 agar paling tidak ini bisa dikonsumsi sendiri, ujar gubernur.

Sementara itu General Manager Pertamina Refinery Unit III Plaju Joko Pranoto mengatakan, usulan gubernur membuat Satgas tersebut sebenarnya sudah ada tapi baru di Riau.

Bahkan, lanjut dia, sejumlah fasilitas untuk menangani kebakaran hutan dan lahan sudah mereka berikan.

Menurut dia, di Riau fasilitas sudah lengkap, untuk heli disewa sementara lahan gambut dapat dijadikan berkah karena di areal tersebut banyak tumbuhan yang khas tidak ada di tempat lain.

Sementara itu terkait kelanjutan program pengembangan CPO menjadi BBM dikatakannya akan terus dilakukan Pertamina. Saat ini menurutnya pengelolaan itu baru terbatas di Dumay berupa pengelolan CPO yang dicampur dan diolah menjadi premium pertamax group begitupun yang biodiesel.