Palembang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jendral Polisi Firli Bahuri menyatakan keprihatinannya melihat semangat berbahasa Indonesia yang mulai meluntur.
"Sumpah Pemuda punya tiga poin, poin berbangsa dan tanah air saya rasa tidak ada masalah, tapi yang luput dari perhatian pemuda hari ini adalah poin bahasa Indonesia," katanya usai Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-91 di Benteng Kuto Besak, Palembang, Senin.
Saat ini bahasa asing sering mewarnai percakapan warga dan pernyataan pejabat pemerintah, serta digunakan untuk menamai kafe, restoran, makanan, hotel, dan bangunan fasilitas umum.
"Seperti yang sering disebut Jakabaring Sport City, seharusnya Kompleks Olahraga Jakabaring, mestinya bangga menggunakan bahasa Indonesia," katanya.
Ia juga menyoroti proses rekrutmen karyawan atau pegawai yang lebih mengedepankan kemampuan berbahasa asing ketimbang kemampuan berbahasa Indonesia. Menurut dia, hal semacam itu perlu dikoreksi.
"Coba jika ada penilaian khusus skill (kemampuan) bahasa Indonesia seperti TOEFL atau IELTS bahasa Inggris, tentu akan lebih meyakinkan bahwa bahasa Indonesia tetap eksis dan menjadi kebanggaan," katanya.
Para pemuda Indonesia, ia melanjutkan, mestinya mewarisi kebanggaan pada bahasa Indonesia dengan menggunakannya.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Palembang dimeriahkan dengan parade budaya, aksi teatrikal, serta pemusnahan barang bukti narkotika oleh 100 eksekutor.
Kapolda Sumsel prihatin semangat berbahasa Indonesia meluntur
Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Bahuri saat menyampaikan pidato usai Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke 91 di BKB Kota Palembang, Senin (28/10). (ANTARA/Aziz Munajar)
