Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) mendukung pendanaan TNI/Polri untuk melakukan operasi pemadaman api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di sejumlah kabupaten pada musim kemarau 2019 ini.
Kegiatan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan personel Polda Sumsel dan Kodam II Sriwijaya pendanaannya didukung anggaran Pemprov, karena kegiatan tersebut sangat membantu mengatasi masalah karhutla yang kini asapnya mulai menimbulkan gangguan kesehatan dan berbagai aktivitas masyarakat termasuk penerbangan, kata Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel, Mawardi Yahya di Palembang, Sabtu.
Kebakaran hutan dan lahan yang pada Oktober 2019 ini mengalami peningkatan, memerlukan banyak tenaga untuk memadamkannya.
Tenaga yang siap setiap waktu untuk diturunkan membantu pemadaman api karhutla adalah anggota Polda Sumsel dan prajurit Kodam II Sriwijaya.
Untuk menurunkan anggota TNI dan Polri melakukan operasi kemanusiaan mencegah semakin luasnya karhutla dan menimbulkan bencana kabut asap yang berkepanjangan, pihaknya menyiapkan dukungan dana operasional.
Anggota TNI dan Polri yang didukung pendanaan operasi pemadaman karhutla awalnya 1.500 personel dan terbaru dilakukan penambahan 500 anggota Polda Sumsel dan 300 Prajurit Kodam II Sriwijaya.
Khusus penambahan tenaga baru itu, anggota TNI dan Polri itu diarahkan memperkuat satgas gabungan penanggulangan karhutla untuk mengendalikan kebakaran ribuan hektare lahan gambut di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Dukungan operasi pemadaman api karhutla bagi anggota Polda Sumsel dan Kodam II Sriwijaya pada tahap awal untuk 10 hari, namun jika kebakaran belum bisa diatasi akan diperpanjang untuk beberapa hari berikutnya hingga masalah tersebut dapat diatasi dengan baik, jelas wagub.
Sementara sebelumnya Kepolisian Daerah Sumatera Selatan bersama Kodam II Sriwijaya kembali menambah pasukan untuk membantu satgas darat penanggulangan karhutla memadamkan kebakaran lahan gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang hingga kini masih terjadi cukup luas dan mengakibatkan bencana kabut asap di provinsi setempat.
Pemberangkatan personel TNI dan Polri dalam tugas pemadaman dan penanggulangan karhutla ditandai dengan apel bersama gelar pasukan di Mapolda, Palembang, Jumat (25/10) yang dipimpin Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri dan Mayjen TNI Irwan.
Personel Polda Sumsel yang diturunkan untuk melakukan pemadaman api di lahan gambut kawasan Ogan Komering Ilir sebanyak 500 orang dan prajurit Kodam II Sriwijaya 300 orang serta didukung 50 personel BNPB, Basarnas, Satpol PP Provinsi Sumsel.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli pada kesempatan itu mengatakan, sumbangsih pihaknya, Kodam II Sriwijaya dan instansi terkait untuk mengantisipasi karhutla dan mengembalikan udara bersih dari polusi asap cukup besar.
Personel jajaran Polda Sumsel telah dilibatkan dalam satgas gabungan penanggulangan karhutla yang telah bekerja selama enam bulan terakhir melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla serta menindak 30 tersangka pelanggar maklumat larangan membakar lahan pada musim kemarau ini.
Berita Terkait
Polisi buru 10 oknum debt collector viral kasus penembakan
Kamis, 25 April 2024 16:17 Wib
Polda Sumsel periksa oknum debt collector viral kasus penembakan
Rabu, 24 April 2024 15:40 Wib
Polda Sumsel-Kodam II pererat sinergisitas kawal kamtibmas
Rabu, 24 April 2024 4:15 Wib
Kasus konten kreator nistakan agama kembali terjadi
Selasa, 23 April 2024 19:43 Wib
Polda: Oknum polisi pelaku asusila telah jadi tersangka dan ditahan
Senin, 22 April 2024 17:41 Wib
Polda Sumsel antisipasi kamtibmas pasca-putusan MK terkaitl Pilpres 2024
Senin, 22 April 2024 12:00 Wib
Tiga koordinator tambang liar Kolongbuntu Bangka ditetapkan jadi tersangka
Sabtu, 20 April 2024 13:26 Wib
Selama Operasi Ketupat Musi 2024 angka kematian akibat kecelakaan turun 65 persen
Jumat, 19 April 2024 21:50 Wib