Produksi ikan patin Sumsel sumbang 47,4 persen kebutuhan nasional

id ikan patin,produksi patin,sumatera selatan,kementerian kelautan dan perikanan, berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antar

Produksi ikan patin  Sumsel sumbang 47,4 persen kebutuhan nasional

Pedagang sedang menunjukkan ikan patin segar siap konsumsi (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)

Palembang (ANTARA) - Produksi perikanan budi daya ikan patin Sumatera Selatan menyumbang 47,4 persen kebutuhan nasional per tahun.

Direktur Pakan dan Obat Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Mimid Abdul Hamid di Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat, mengatakan bahwa produksi ikan patin asal Sumatera Selatan dapat mencapai di atas 250.000 ton per tahun.

“Jadi sejak 2015 saya melihat data produksi ikan patin Sumatera Selatan ini selalu di atas 200.000 ton per tahunnya. Ini tak lepas dari luasnya perairan umum daratan dan areal perikanan budi daya," kata dia.

Mimid mengatakan untuk mendukung budi daya ikan patin, KKP mendorong pembudidaya ikan untuk membuat pakan secara mandiri atau tidak bergantung pada pakan pabrikan.

Menurut dia, usaha budi daya ikan sangat dipengaruhi oleh biaya pakan yang mendominasi hingga 80 persen dari total biaya produksi.

“Banyak pembudidaya yang berhenti karena terkendala biaya pakan. Dengan pakan mandiri ini bisa menjaga keberlanjutan usahanya,” kata dia.

Sementara itu Asisten I Setda Pemerintah Kabupaten Banyuasin Kosarudin mengatakan Banyuasin merupakan salah satu sentra penghasil ikan patin di Sumatera Selatan.

“Kami punya tiga lokasi yang potensial untuk budi daya perikanan, yakni di Kecamatan Talang Kelapa, Kecamatan Rambutan dan Mariana, serta Kecamatan Banyuasin II,” kata dia.

Menurutnya, peluang untuk usaha budi daya perikanan masih terbuka lebar, mengingat potensi lahan untuk budi daya mencapai 244.000 hektare, namun yang baru dikembangkan masyarakat sekitar 13 persen.

Ia mengatakan produksi ikan patin Kabupaten Banyuasin bisa mencapai 15-20 per hari. Produksi ikan patin itu untuk memasok kebutuhan daerah sekitar, seperti Lubuk Linggau , Palembang, dan Prabumulih.

"Kami ada lahan seluas 100 hektare di Desa Merah Mata yang siap dijadikan kawasan budi daya perikanan. Kami harap bantuan dari pemerintah pusat untuk mengoptimalkannya, setidaknya 50 hektare dulu," kata dia.