Agen perjalanan prediksi animo umroh meningkat dampak "goverment fee"

Palembang (ANTARA) - Agen perajalanan di Kota Palembang, Sumatera Selatan menyebutkan animo masyarakat dalam menjalankan ibadah umroh diprediksi akan meningkat berkat penghapusan visa progresif yang digantikan dengan goverment fee.

Praktisi agen perjalanan Kota Palembang, Emir Faisal, Minggu, mengatakan goverment fee sebesar 300 real atau Rp1,2 juta dianggap tidak terlalu membebani jamaah dibandingkan dengan kemudahan yang didapat.

"Kami sangat mendukung penerapan govermnet fee ini, sebab jamaah sekarang bisa umroh setiap tahun tanpa harus terbebani pajak progresif seperi sebelumnya," ujar Emil.

Meski senang visa progresif dihapuskan, ia mengaku kerepotan menjelaskan aturan baru tersebut kepada jamaah karena regulasi dikeluarkan Pemerintah Saudi Arabia cukup mendadak dan mengaharuskan adanya dana tambahan.

Bagi jamaah yang sudah sering umroh, kata dia, goverment fee sangat disambut baik karena menghemat ongkos perjalanan, namun bagi jamaah baru cukup banyak yang mencurigai penambahan dana tersebut karena dituduh akal-akalan agen.

"Setelah kami jelaskan bahwa dengan membayar goverment fee itu jamaah tidak perlu bayar pajak progresif jika ingin umroh lagi, akhirnya mereka bisa menerima," tambahnya.

Terhadap pemberlakuan govermen fee, menurutnya sekitar 20 agen perjalanan umroh di Kota Palembang sudah kompak tidak menaikan atau memberi diskon kepada jamaah yang membukukan pesanan di tengah pencabutan visa progresif tersebut.

Pemberlakuan goverment fee juga tidak mengubah variasi ongkos perjalanan yang saat ini tarif terendahnya sebesar Rp21,6 juta, agen perjalanannya sendiri memberangkatkan 45 - 50 orang jamaah umroh setiap bulan.

"Kami yakin animo masyarakat untuk umroh akan meningkat tahun depan," Emir.