Wapres: pertumbuhan ekonomi tunjukkan penurunan angka kemiskinan

id Wapres JK, Jusuf Kalla,TNP2K,penanggulangan kemiskinan,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang ha

Wapres: pertumbuhan ekonomi tunjukkan penurunan angka kemiskinan

Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima laporan akhir dari Sekretariat Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto (kiri) dengan disaksikan Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (9/10/2019). (Biro Pers Setwapres)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ukuran penurunan kemiskinan dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5 hingga 6 persen, karena penanggulangan kemiskinan bukan hanya memberikan harga murah kepada masyarakat.

"Penanggulangan kemiskinan bukan hanya kita memberikan murah, tetapi mempunyai banyak segmen, pertumbuhan ekonomi 5-6 persen itu berarti ukuran kemiskinan telah menurun, pendapatan naik," kata Wapres Jusuf Kalla (JK) saat menerima Laporan Akhir Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Istana Wapres Jakarta, Rabu.

Menurut dia, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di posisi menengah jika dibandingkan dengan negara-negara lain, sehingga penguatan ekonomi masih menjadi tugas bersama untuk meningkatkan pertumbuhan tersebut.

"Tentu kita harus mengupayakan lebih tinggi lagi agar memberikan lapangan kerja untuk mengatasi dan menanggulangi kemiskinan. Apabila lapangan kerja berkurang, maka berarti akan menambah kemiskinan," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto mengatakan salah satu upaya untuk menanggulangi kemiskinan adalah dengan menurunkan angka ketimpangan kesejahteraan.

"Sebab ketimpangan ini adalah akses terhadap kebutuhan dasar yang belum dipenuhi, seperti sekolah, sanitasi, kesehatan, listrik, dan air bersih. Itu harus terus dibangun untuk mengurangi kesenjangan," kata Bambang.

Selain itu, upaya penurunan ketimpangan yang terus meningkat itu juga perlu dilakukan dengan efektivitas perpajakan seperti yang dilakukan di negara lain.

"Secara makro, yang paling ampuh di negara lain adalah meningkatkan efektivitas perpajakan, sehingga fair orang yang harus membayar pajak dengan tingkat yang fair juga," ujarnya.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, tingkat kemiskinan menurun secara bertahap mulai dari 11,2 persen pada 2015; 10,86 persen pada 2016; 10,64 pada 2017; 9,82 persen pada 2018, dan 9,41 pada 2019.

Sekretariat TNP2K menjalankan program kerja untuk menurunkan kemiskinan di Indonesia dengan mendapat donor paling besar dari Pemerintah Australia.