Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto optimis dua unicorn atau sebutan bagi perusahaan rintisan milik swasta yang nilai kapitalisasinya lebih dari 1 miliar dolar AS, lahir di Indonesia hingga 2024.
“Indonesia memiliki lebih dari 60 juta masyarakat yang memiliki telepon genggam 'smartphone'. Dengan potensi di sini, tidaklah heran kalau dalam waktu cepat Indonesia sudah punya empat unicorn, dan menjadi terbanyak di ASEAN,” kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Airlangga menyampaikan hal itu ketika menghadiri acara Millenial Fest Industry 4.0 di Medan, Sumatera Utara.
Menperin menyebutkan, melalui penerapan ekonomi digital, diproyeksi mampu mendorong peningkatan pada pertumbuhan ekonomi hingga 1-2 persen, penyerapan tenaga kerja lebih dari 10 juta orang, dan kontribusi industri manufaktur sebesar 25 persen terhadap PDB nasional.
Hal ini disebut sesuai dengan target yang terdapat dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.
Oleh karena itu, dipilih pula sektor-sektor andalan yang mampu memberikan dampak besar dalam implementasi industri 4.0 di Indonesia.
“Telah dipilih lima sektor yang menjadi prioritas, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik serta kimia-biokimia,” sebutnya.
Menurut Airlangga, dalam peta jalan implementasi Industri 4.0 tersebut, telah dipersiapkan berbagai inisiatif strategis untuk masing masing sektor prioritas.
“Kemudian, telah ditunjuk lighthouseatau pabrik percontohan bagi penerapan industri 4.0 yang sudah menggunakan artificial intelligence(AI) dan internet of things(IoT), antara lain Schneider di Batam dan Petrosea di Tangerang, Banten,” ujarnya.
Airlangga mengungkapkan, berdasarkan studi Mckinsey, didorongnya ekonomi digital, Indonesia akan membutuhkan 17 juta tenaga kerja yang melek digital, dengan komposisi 30% di industri manufaktur dan 70 persen di industri penunjang.
Sehingga, nantinya mendorong tambahan ekonomi sebesar 150 miliar dolar AS kepada ekonomi Indonesia.
“Inilah yang didorong agar kesempatan sebesar 150 dolar AS dalam bentuk ekonomi digital itu dimanfaatkan oleh tenaga kerja dan masyarakat Indonesia. Bisnis ini ada di Indonesia tergantung bagaimana kita memanfaatkannya,” tegasnya.
Airlangga menuturkan, dalam memaksimalkan potensi digital ekonomi di Tanah Air, Kemenperin juga mendorong startup atau perusahaan rintisan agar mereka mampu mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) di Tanah Air.
Merujuk pada laporan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI), dalam Mapping & Database Startup Indonesia 2018, bahwa jumlah startup di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 992 startup.
Dari jumlah tersebut, tidak sedikit yang merupakan technology providermenghasilkan teknologi digital aplikatif dan solutif bagi Industri Kecil Menengah (IKM).
Berita Terkait
MoU standardisasi baterai motor listrik ditandatangani kuartal II
Kamis, 15 Februari 2024 15:50 Wib
Menperin: Cadangan titanium di Indonesia capai 50 juta ton
Kamis, 7 Desember 2023 17:20 Wib
Menperin ungkap kawasan berikat dan PLB jadi pintu masuk impor ilegal
Senin, 16 Oktober 2023 14:11 Wib
Menperin pastikan pemerintah sanksi industri sebabkan polusi udara
Senin, 4 September 2023 13:55 Wib
Menperin: Kasus impor ilegal sepatu bekas segera diusut tuntas
Kamis, 9 Maret 2023 15:22 Wib
Menperin: Praktik impor ilegal sepatu bekas harus dihentikan
Senin, 6 Maret 2023 13:09 Wib
Kemenperin temukan penyimpangan distribusi minyak goreng curah
Kamis, 14 April 2022 11:52 Wib
Kemenperin pacu IKM tembus pasar ekspor lewat Gernas BBI
Senin, 11 April 2022 18:48 Wib