"Kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan masih terus terjadi sehingga itu harus terus diantisipasi," kata Dandim 0402/Ogan Komering Ilir Letkol Inf Riyandi dalam keterangan tertulisnya di Palembang, Jumat.
Bukan itu saja tetapi untuk memadamkan titik api cukup sulit akibat sumber air jauh.
Oleh karena itu jajarannya bersama Satgas membuat terobosan baru dengan pemanfaatan sumber air yang berasal dari sumur bor yang digunakan untuk mematikan api ataupun pembasahan lahan gambut.
Pembuatan sumur bor menjadi salah satu solusi penanganan karhutla di Ogan Komering Ilir, terutama untuk lahan gambut yang sulit di padamkan.
Dandim mengatakan, sumur bor tersebut memang terbukti efektif digunakan untuk pemadaman api dengan cepat.
Selain itu, sumur bor tersebut nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari - hari.
Damdim mengatakan, untuk pembuatan sumur bor sendiri terpencar terutama di wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan.
Sumbur bor sendiri dibuat antara lain di lokasi daerah Sepucuk, Pampangan, Pangkalan Lampan, dan Tulung Selapan.
Selain itu ditambah lagi sumur bor dari Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD) sehingga pemadaman lebih maksimal.
Sementara kapasitas air sumur bor tersebut mencapai 4 liter per detik. Ini artinya dalam waktu satu jam sumur bor dapat mengeluarkan air 16.000 liter di musim kemarau dan setara dengan kemampuan 4 mobil pemadam kebakaran berisi 4.000-5.000 liter untuk satu pemadam.
Hitungan pihaknya sama dengan mobil pemadam kebakaran, bedanya mobil Damkar itu membutuhkan waktu panjang dan tidak bisa jangkau langsung titik karhutla. Kalau sumur bor langsung, tambah Dandim
