LLH Jejak Indonesia OKU gencar gelar kegiatan penanggulangan karhutla

id LLH Jejak Indonesia OKU gencar gelarkegiatan penanggulangan karhutla

LLH Jejak Indonesia OKU  gencar gelar kegiatan penanggulangan karhutla

Pendiri Lembaga Lingkungan Hidup (LLH) Jejak Bumi Indonesia Kabupaten OKU, Hendra A Setyawan saat menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD), seminar dan sosialiasi bahaya Karhutla di Hotel Bill Baturaja. (Antara News Sumsel/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Lembaga Lingkungan Hidup (LLH) Jejak Bumi Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan gencar menggelar kegiatan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melalui Focus Group Discussion yang dilaksanakan dibeberapa daerah di Sumsel yang rawan Karhutla.

"Kegiatan Focus Group Discussion (FGD), seminar dan sosialiasi bahaya Karhutla ini sudah kami laksanakan dibeberapa kabupaten seperti OKU Induk, OKU Timur dan OKU Selatan serta sejumlah daerah lainnya di Sumsel yang rawan terjadinya kebakaran hutan ataupun lahan," kata Pendiri LLH Jejak Bumi Indonesia Ogan Komering Ulu (OKU), Hendra A Setyawan di Baturaja, Senin.

Dia mengatakan, daerah yang menjadi sasaran kegiatan FGD tentang bahaya Karhutla ini merupakan wilayah yang masih banyak terdapat area perkebunan dan hutan lindung sehingga harus dijaga agar tidak terbakar khususnya saat musim kemarau.

"Kegiatan FGD ini dilaksanakan guna mengajak semua elemen dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," katanya.

Menurut dia, kebakaran hutan dan lahan merupakan suatu ancaman terhadap kerusakan lingkungan hidup yang dapat mengakibatkan kerugian ekologi, ekonomi, sosial dan budaya.

Fenomena kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan   ini sebagian besar dipicu karena adanya aktivitas pembakaran oleh manusia baik secara sengaja maupun tidak disengaja.



Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya gencar menggelar sosialisasi melalui kegiatan FGD, seminar dan sosialiasi bahaya Karhutla untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat termasuk pihak perusahaan agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan guna membuka lahan pertanian.

"LLH Jejak Bumi Indonesia juga membantu dalam upaya sosialisasi, edukasi serta memantau kawasan yang rentan terjadi Karhutla," tegasnya.

Dia menjelaskan, dalam melakukan pemantauan pihaknya menerjunkan sedikitnya 100 orang anggota dari LLH Jejak Bumi Indonesia Kabupaten OKU yang disebar untuk melaksanakan aktifitas kegiatan di kawasan hutan lindung sekaligus memberikan pendampingan kepada masyarakat setempat agar mencegah Karhutla.

"Alhamdulillah sejauh ini untuk Karhutla di wilayah OKU, OKU Timur dan OKU Selatan masih terkendali, hanya dua titik api yang terpantau namun dapat diatasi," tegasnya.

Dia menegaskan, pihaknya terus berupaya menjaga kawasan hutan lindung agar tidak terbakar karena akan berdampak pada terganggunya proses ekologi baik flora dan fauna.

"Kami juga memberikan solusi bagi petani mengenai cara penggarapan lahan pertanian yang baik dan benar sekaligus melakukan peneggakan hukum atau sangsi tegas bagi pelaku yang malakukan pembakaran hutan dan lahan," ujarnya.