Persiapan demo, pedagang kaki lima menunggu di depan gerbang DPR RI

id Pedagang kaki lima, Demo DPR, DPR RI, demo mahasiswa, demo pelajar, brimob DPR, gedung DPR RI,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara p

Persiapan demo, pedagang kaki lima menunggu di depan gerbang DPR RI

Pedagang menunggu anggota polisi selesai apel di depan Gedung DPR RI, Senin (30/9/2019). (Antara/Livia Kristianti)

Jakarta (ANTARA) - Aksi di depan Gedung DPR RI yang diperkirakan berlanjut pada Senin (30/9), menjadi acara yang tidak dapat dilewatkan oleh para pedagang kaki lima untuk menjajakan jualannya mulai dari camilan hingga handuk untuk mendukung kegiatan demo.

"Setiap ada demo saya di sini, saya di sini pokoknya dari Senin kemarin," kata Eman sambil membawa handuk dan kain beragam ukuran saat ditemui di depan Gedung DPR RI, Senin.

Eman sehari-hari berdagang di Jakarta Timur dekat rumahnya, namun khusus demo di depan DPR, ia sudah berjualan mulai pukul 08.00 WIB. Eman tidak sendiri, ia ditemani teman- teman lainnya yang ikut berjualan dari daerah- daerah lain seperti Tangerang dan Bogor.

Eman dalam sehari berhasil menjual 50 buah handuk berukuran kecil dengan harga Rp15.000, selain itu setiap harinya Eman menyiapkan 100 buah handuk berukuran besar seharga Rp20.000, 30 buah masker kain seharga Rp10.000, dan 50 buah kain tipis panjang seharga Rp10.000.

Selain Eman, pedagang lainnya yang sudah bersiap dari pagi adalah Doni. Ia berjualan tahu goreng, mangga muda, serta kacang.

"Satu jenis makanan pokoknya Rp500.000 tiap harinya. Nah kaliin tiga dah tuh," kata Doni.

Doni mengaku setiap hari dagangannya ludes selama demo berlangsung di depan gerbang Gedung DPR RI. Pembelinya pun datang dari dua sisi yaitu polisi yang berjaga serta peserta demo yang tidak membawa makanan.

Pedagang lainnya Iwan yang berjualan minuman dingin mulai dari air putih hingga minuman mengandung perisa mengatakan hal serupa.

"Kalau pagi banyakan yang beli Brimobnya, kalau siang baru geser ke pendemo. Enak dah tu panas- panas minum yang dingin," tutur Iwan sembari tertawa kecil.

Meski kerap terpapar gas air mata yang ditembakkan Brimob ke arah pedemo, ketiga pedagang itu tidak merasa hal tersebut menjadi masalah.

"Tinggal lari aja, kan dagangannya dibawa ini. Pas tanggal 24 tuh, kena deket banget. Lumayan perih ke mata cuma ya risiko," ujar Iwan.

Seperti yang diketahui, dalam satu minggu terakhir telah terjadi demo yang diinisiasi oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

Pedemo menuntut tujuh hal dengan tuntutan utama menolak RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan.

Selain itu mereka mendesak UU KPK dan UU SDA dibatalkan, disahkannya RUU PKS, dan Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.***3***