Padang (ANTARA) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Padang mengimbau jurnalis dan media massa di Sumatera Barat lebih berhati-hati dalam menyajikan pemberitaan soal terbunuhnya delapan warga Minang di Wamena Papua agar tidak memperkeruh suasana.
"Kita tentu mengutuk kejadian itu, sedih dan bersimpati kepada korban, namun AJI perlu mengingatkan media untuk bersikap hati-hati dalam pemberitaan agar suasana tidak semakin panas," kata Ketua AJI Padang Andika Destika Khagen di Padang, Minggu.
Menurutnya media saat ini dibutuhkan untuk ikut menciptakan kondisi yang lebih baik.
"Meski ada penyerangan dan meninggalnya puluhan orang, namun penyajian berita yang vulgar justru akan memperkeruh suasana dan kemungkinan akan menambah korban jiwa. Untuk itu, penyajian berita yang secara terang-terangan mengandung unsur Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) perlu dihindari," kata dia.
Ia menyampaikan hal itu termuat dalam Kode Etik Jurnalistik Pasal 8, yaitu "Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani”.
Oleh sebab itu jurnalis dan media sebaiknya tidak membuat berita yang mengandung unsur SARA serta berpotensi menambah konflik, serta mencari sumber berita yang kredibel dan tetap berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik.
Kemudian tetap melakukan kritik kepada penanganan keamanan di Papua khususnya Wamena, sehingga korban tidak terus bertambah dan kondisi segera membaik.
AJI juga mengajak jurnalis dan media agar menerapkan prinsip jurnalisme damai dalam peristiwa konflik, khususnya yang terkait di Wamena saat ini.
Jurnalisme damai tidak akan menghilangkan fakta, namun lebih menonjolkan pemberitaan yang bisa menurunkan tensi konflik dan segeranya penyelesaian, kata dia.
Tidak hanya itu AJI juga meminta pemerintah untuk membuka akses informasi di Wamena dan terus menginformasikan kondisi terkini, agar informasi bohong atau hoaks tidak berkembang, yang akan menambah konflik.
Kepada pemerintah dan tokoh masyarakat diimbau untuk menyebarkan perdamaian dan menenangkan warga dari kemungkinan hasutan yang bisa memprovokasi, ujarnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit terbang ke Jayapura, Papua untuk memastikan kondisi perantau Minang di daerah itu karena banyak informasi tidak jelas yang beredar di tengah masyarakat.
"Saya diperintahkan gubernur untuk meninjau langsung kondisi perantau di situ. Hasilnya nanti akan dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan selanjutnya," katanya .
"Kita kunjungi Jayapura dulu karena banyak perantau yang mengungsi ke sana. Jika memungkinkan kita masuk ke Wamena," katanya.
Nasrul mengatakan banyak informasi yang datang dari Papua saat ini, tetapi sebagian isinya berbeda-beda. Karena itu perlu memastikan sendiri bagaimana kondisi sebenarnya di lokasi.
"Sebelumnya ada informasi yang menyatakan banyak perantau Minang yang ingin eksodus dari Papua. Tapi kita belum bisa pastikan," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga melakukan penggalangan dana untuk membantu pemulangan sekitar 900 warga yang berada di Wamena, Papua karena akan menelan biaya sekitar Rp4,5 miliar.
"Bagi warga yang ingin berpartisipasi silahkan kirimkan bantuan ke rekening Bank Nagari 2101.0210.07340-3 atas nama Sumbar Peduli Sesama yang dibuat oleh Pemprov," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
Menurut dia hingga saat ini pihaknya sudah mulai melakukan penggalangan dana untuk membantu pemulangan warga Sumbar dimulai dari ASN Pemprov Sumbar.
Berita Terkait
Polda Papua kirim satu kompi Brimob ke Wamena pulihkan keamanan
Jumat, 24 Februari 2023 15:22 Wib
Tujuh kampung di Jayawijaya diduga melakukan korupsi dana desa
Minggu, 4 September 2022 21:40 Wib
Tebukti lakukan pelanggaran, mantan Danki Brimob Wamena Papua diberhentikan dengan tidak hormat
Rabu, 3 Agustus 2022 9:10 Wib
Kapolda Papua: Hari ini Saya Copot Danki Brimob Wamena
Rabu, 22 Juni 2022 1:49 Wib
TNI kirim generator oksigen untuk rumah sakit di Wamena
Rabu, 1 September 2021 12:40 Wib
Setelah aksi anarkis bakar fasilitas umum, 1.025 warga Yalimo mengungsi ke Wamena
Selasa, 6 Juli 2021 22:10 Wib
Presiden Jokowi tantang bank buka cabang di Wamena
Rabu, 6 November 2019 14:04 Wib
Kapolda Papua: Pengungsi Wamena siap berdialog dengan Presiden
Senin, 28 Oktober 2019 9:34 Wib