Leclerc harus belajar "menutup mulut" ketika kecewa di balapan

id charles leclerc,gp rusia,formula one,formula 1,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini

Leclerc harus belajar "menutup mulut"  ketika kecewa di balapan

Pebalap Ferrari Charles Leclerc saat sesi jumpa pers GP Singapura (22/9/2019) Reuters/Thomas Peter

Jakarta (ANTARA) - Pebalap Ferrari Charles Leclerc mengakui dirinya menyesali komentarnya yang meledak-ledak lewat radio ketika kalah dari rekan satu timnya, Sebastian Vettel di Grand Prix Singapura akhir pekan lalu.

Pebalap berusia 21 tahun asal Monako itu start dari pole position dan mampu mengendalikan balapan sebelum Vettel masuk pit terlebih dahulu dan memanfaatkan ban yang lebih baru untuk melakukan undercut hingga memimpin lomba.

Leclerc tidak terima dengan strategi tim itu dan mengutarakan kekesalannya lewat radio.

Ketika berbicara kepada reporter jelang Grand Prix Rusia, Kamis waktu setempat, Leclerc mengakui tindakannya kelewatan dan tak akan mengulanginya lagi.

"Aku yakin reaksiku keterlaluan dan itu menunjukkan jika aku masih harus banyak belajar," kata Leclecr seperti dikutip Reuters.

"Dalam situasi seperti itu, tak perlu sebenarnya bertingkah seperti itu," kata dia. "Tim telah melakukan hal yang benar, kami finis pertama dan kedua. Kami tak akan finis satu-dua dengan strategi lainnya."

"Di dalam mobil situasinya selalu sulit, banyak adrenalin. Aku bangun pagi memikirkan menjadi juara, aku pergi tidur juga berpikir menjadi juara, aku hanya perlu lebih mengendalikan diri dalam situasi seperti ini dan lebih memilih diam daripada berbicara lewat radio."

Leclerc merebut hati para fan Ferrari setelah meraih kemenangan pertamanya di Formula 1 di Belgia dan kemudian dia menang lagi di Italia.

Di Singapura, Leclerc meraih pole position untuk ketiga kalinya secara beruntun dan mengungguli Vettel di delapan kualifikasi terakhir.

Leclerc saat ini berada di peringkat tiga klasemen dengan terpaut 96 poin dari pemuncak, Lewis Hamilton, dengan enam balapan tersisa.

Kepala tim Ferrari Mattia Binotto maklum jika Leclerc kecewa.

"Jika kalian seorang pebalap, aku rasa itu sikap yang benar," kata Binotto.

"Karena (untuk tim) skenarionya lebih besar dan jelas seiring dengan waktu dia akan memahami gambaran besarnya. Aku yakin dia akan cepat memahami alasan dari keputusan itu."