Baturaja (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan sepanjang tahun ini selama musim kemarau mencatat sebanyak 35 titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di wilayah setempat.
"Terhitung sejak periode Juli hingga September tahun ini tercatat sebanyak 35 kasus karhutla," kata Kepala DPKP Ogan Komering Ulu (OKU), Aminelson melalui Kasi Operasional dan Investigasi, Andi Alamsyah di Baturaja, Selasa.
Dia mengemukakan, 35 titik kebakaran hutan dan lahan ini terjadi di 13 kecamatan yang tersebar di Kabupaten OKU di kawasan lahan pertanian dan perkebunan milik warga di wilayah itu.
"Kasus kebakaran tertinggi berada di Kecamatan Lubuk Batang yaitu sebanyak 11 titik api dan Baturaja Timur 10 titik api," ungkapnya.
Menurut dia, faktor penyebab terjadinya karhutla ini disebabkan karena ketidaksengajaan warga yang membuang puntung rokok di lahan kering hingga menimbulkan kebakaran.
"Oleh sebab itu kami selalu siaga dan segera ke lapangan jika ada laporan karhutla sehingga api tidak sempat menyebar luas hingga menimbulkan kabut asap," tegasnya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten OKU agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan pertanian guna mengantisipasi karhutla.
"Apalagi kondisi cuaca seperti sekarang ini sangat rentan menimbulkan titik api akibat lahan kering yang mudah terbakar," ujarnya.
DPKP Ogan Komering Ulu catat 35 titik Karhutla
Sejumlah kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten OKU selama kemarau, namun dapat diatasi sehingga api tidak menyebar luas hingga menimbulkan kabut asap. (Antara News Sumsel/Edo Purmana)
