Sekayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, memproyeksikan empat kecamatan menjadi kawasan industri hijau terpadu untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex di Sekayu, Selasa mengatakan, empat kecamatan itu yakni Bayung Lencir, Lalan, Tungkal Jaya, dan Sungai Lilin.
“Ini merupakan langkah pencegahan, yakni bagaimana caranya agar kebakaran hutan lahan (Karhutla) ini tidak terjadi lagi, ya caranya memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat,” kata dia.
Ia mengatakan kawasan ini ditargetkan dapat terealisasi setidaknya tahun 2020 sehingga upaya ini dapat menurunkan angka kemiskinan.
Seperti diketahui, berdasarkan survey ekonomi nasional per-Maret tahun 2018 di Kabupaten Musi Banyuasin terjadi penurunan angka kemiskinan dibandingkan tahun 2017 yakni 16,75 persen turun sebesar 0,23 persen menjadi 16,52 persen dengan total jumlah penduduk miskin 105.149 jiwa.
Meski turun, angka kemiskinan ini masih tergolong tinggi karena angka rata-rata secara nasional sudah menyentuh satu digit di kisaran 9,8 persen.
Terjadinya kemiskinan ini, menurut Dodi, tidak lepas juga dengan kondisi anjloknya harga komoditas karet dan sawit sejak lima tahun terakhir.
Saat harga jatuh, ia mengatakan, maka secara otomatis akan menurunkan daya beli masyarakat, sementara seperti diketahui 51,63 persen kepala rumah tangga di Muba bekerja di sektor perkebunan.
“Di saat seperti ini, masyarakat membutuhkan peluang ekonomi baru. Adanya kawasan industri hijau ini diharapkan dapat menjadi solusi,” kata dia.
Dodi menyakini keberadaan industri minyak dan gas (migas) serta perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin dapat mendukung keberadaan kawasan industri hijau ini.
Sementara itu, Kepala Sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) Gita Syahrani mengatakan akan menjadikan program ini sebagai pilot project di Indonesia.
"Konsep ini sangat pas diimplementasikan di Muba, selain memang Muba memang kawasan industri migas dan perkebunan, juga ada komitmen Bupati Muba Dodi Reza dalam mewujudkan pembangunan hijau berkelanjutan," kata dia.
Berita Terkait
Kementerian ESDM pantau potensi bencana selama libur Lebaran
Rabu, 3 April 2024 15:57 Wib
Tajak PetroChina Jabung dorong investasi eksplorasi
Senin, 18 Maret 2024 23:30 Wib
Kilang Pertamina Plaju apresiasi peran aktif jurnalis dalam edukasi migas
Jumat, 9 Februari 2024 23:30 Wib
Keputusan Pertamina mempertahankan harga BBM dinilai tepat
Minggu, 4 Februari 2024 19:01 Wib
Mengoptimalkan penemuan sumber gas besar
Minggu, 4 Februari 2024 17:56 Wib
SKK Migas dan Inpex launching proyek LNG Abadi
Kamis, 28 Desember 2023 13:07 Wib
Pertamina EP temukan dua sumber migas baru di Jabar
Kamis, 14 Desember 2023 10:33 Wib
Kepala BPH Migas minta badan usahatindak lanjuti temuan di lapangan
Jumat, 24 November 2023 10:59 Wib