FPTI Sumsel gelar sertifikasi pelatih panjat tebing

id panjat tebing,fpti,olahraga,pelatih,atlet

FPTI Sumsel gelar sertifikasi pelatih panjat tebing

Ketua Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia Sumatera Selatan Beni Hernedi memberikan sambutan pada pembukaan acara sertifikasi pelatih level I cabang olahraga panjat tebing di Sekayu, Kamis (12/9/2019). (ANTARA/HO/19)

Palembang (ANTARA) - Federasi Panjat Tebing Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menggelar sertifikasi pelatih panjat tebing di Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, 12-14 September 2019 yang diikuti 26 orang perwakilan dari sejumlah kabupaten/kota daerah tersebut.

Ketua Umum Pengurus Provinsi FPTI Sumatera Selatan Beni Hernedi di Sekayu, Kamis, mengatakan, kegiatan sertifikasi pelatih level I ini tak lain untuk meningkatkan kemampuan SDM dari pelatih daerah.

“Seperti diketahui, metode latihan dari olahraga panjat tebing ini terus berkembang dan perlu ada transfer ilmu-ilmu baru ke pelatih di daerah,” kata Beni.

Wakil Bupati Musi Banyuasin ini mengatakan sebagai pejabat daerah yang turun langsung dalam kepengurusan cabang olahraga panjat tebing, ia berharap Sumsel bisa menelurkan banyak atlet berprestasi yang jangkauannya hingga ke ajang internasional.

Seperti diketahui, putra asli daerah Musi Banyuasin yakni Hinayah mampu mempersembahkan medali emas pada Asian Games XVIII tahun 2018 dari cabang olahraga panjat tebing ini.

“Ini artinya, bibit-bibit atlet berprestasi dunia itu bisa dicetak di sini. Tinggal lagi ke depannya, bagaimana caranya agar mencetak Hinayah berikutnya,” kata dia.

Selain itu, yang tak kalah penting yakni adanya keterlibatan swasta dalam memajukan olahraga ini dalam bentuk sponsorship.

Sebelumnya, FPTI Sumsel telah berkerja sama dalam bentuk sponsorship dengan produk pakaian dan perlengkapan panjat tebing dan dinding yakni Eiger.

“Untuk terus berprestasi atlet harus dibina secara berkesimbungan, dalam suatu program latihan yang terarah. Selain itu yang tak kalah penting, yakni harus mengikuti kompetisi di dalam dan luar negeri. Jika hanya mengandalkan dana pemerintah tentu tidak akan mencukupi, sehingga perlu keterlibatan swasta,” kata dia.

Yudistira, perwakilan dari Pengurus Pusat FPTI mengatakan program peningkatan kemampuan pelatih panjat tebing di daerah sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir.

Hanya saja, program ini belum berjalan secara masif karena sejumlah kepengurusan daerah tidak seaktif kepengurusan FPTI di Sumatera Selatan.

“Pada prinsipnya kami selalu siap mendukung, dengan mengirimkan instruktur-instruktur berpengalaman agar tidak terjadi gap yang jauh antara kemampuan pelatih di Jawa dan daerah di luar Jawa,” kata dia.